TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di sejumlah hotel di Jakarta harus keluar per 8 Juni 2021. Hal itu disampaikan Pejabat Pembuat Kebijakan Hotel Isolasi OTG dan Nakes DSP Rus Suharto tentang penghentian pembiayaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rus Suharto mengatakan, berdasarkan instruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hotel di Ibu Kota tak boleh lagi menerima pasien Covid-19 untuk keperluan isolasi mandiri. “Dana dari BNPB tidak menyediakan lagi,” kata Rus saat dihubungi wartawan pada Kamis, 10 Juni 2021.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur itu, pemberitahuan kepada hotel agar tak menerima pasien Orang Tanpa Gejaka (OTG) yang akan menjalani isolasi melebihi tanggal 7 Juni 2021 telah disampaikan pada 20 Mei 2021.
Rus memastikan tidak ada pasien Covid-19 yang dipindah dari hotel lantaran pemberitahuan sudah disampaikan dari jauh hari. “Sudah dikasih tahu bahwa kita akan cut off jadi tidak ada OTG yang dipindah,” ujar dia.
Berdasarkan data yang Rus berikan, setidaknya ada 11 hotel dan 6 homestay yang menerima pasien Covid-19 asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala di DKI Jakarta.
Pemerintah pusat menghentikan pembiayaan untuk hotel, penginapan, dan wisma sebagai lokasi isolasi mandiri Covid-19 di DKI Jakarta mulai 15 Juni 2021 sebab BNPB kehabisan anggaran. Jika Pemprov DKI Jakarta tetap ingin menggunakan hotel sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, pemerintah daerah yang harus menanggung biayanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pemerintah tak menerima pasien baru pada H-10 masa kontrak habis. Sebagai contoh, semisal masa kontrak hotel isolasi selesai pada 31 Mei, pemerintah tak lagi menerima pasien baru sejak 20 Mei.
"Jadi tinggal habisin orang yang melanjutkan masa isolasi saja," kata Dwi saat dihubungi, Rabu malam, 9 Juni 2021.
Dwi menyebut sudah ada sejumlah skenario mitigasi untuk penempatan pasien Covid-19 yang harus diisolasi jika sudah tak bisa lagi menggunakan hotel. Skenario pertama adalah menyiapkan tempat isolasi di beberapa titik.
Jika tak cukup, ada skenario kedua dan ketiga yakni memperluas jumlah tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Misalnya di gelanggang olahraga (GOR). "Kami mengembangkan beberapa skenario. Skenario berdasarkan tingkat kebutuhan," ujar dia.
#Cucitangan, #Jagajarak,#PakaiMasker
Baca juga: BNPB Kehabisan Anggaran Hotel Isolasi Pasien Covid-19, DKI Siapkan 3 Skenario