Sebelum diarak, Dudung terlebih dahulu mendapat sambutan dari Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran dan para pejabat utama. Fadil mengucapkan selamat kepada Dudung atas promosinya menjadi Pangkostrad.
"Beliau adalah tauladan, menjaga Ibu Kota, menjaga etalase Indonesia untuk tetap sejuk," ujar Fadil saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan itu, Dudung juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya, khususnya para Kapolres. Menurut mantan Pangdam Jaya itu, ada banyak hal berat yang telah dilalui bersama, seperti misalnya penanganan Covid-19 hingga penjagaan demonstrasi.
Pangkostrad Mayjen Dudung Abdurachman saat diarak berkeliling Mapolda Metro Jaya menggunakan kendaraan APC Komodo milik Brimob pada Jumat, 11 Juni 2021. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Setelah memberikan sambutan, Fadil mengalungkan bunga kepada Dudung. Lalu dalam perjalanan menuju Komodo Brimob, Dudung mendapatkan kehormatan melalui prosesi Pedang Pora.
Selama diarak menggunakan Komodo Brimob, Dudung menyapa sejumlah aparat kepolisian. Ia juga terlihat beberapa kali menunjuk baret bintang duanya.
Saat menjabat Pangdam Jaya, Dudung menyerukan pembubaran FPI pada 2020. "Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung Abdurachman.
3. Pungutan Liar ke Sopir Truk di Tanjung Priok, Polisi: Pelaku Karyawan Pelabuhan
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Putu Kholis menjelaskan tujuh pelaku pungutan liar terhadap sopir truk di kawasan bongkar muat barang bukan preman jalanan. Menurut Putu, tersangka pelaku merupakan karyawan di pelabuhan bongkar muat barang.
"Mereka regu karyawan yang bertugas pada shift malam di PT JICT yang melayani bongkar muat kontainer," ujar Putu saat dihubungi, Jumat, 11 Juni 2021.
Para tersangka pungli di Tanjung Priok itu memungut sejumlah uang dari para sopir truk yang ingin muatannya diangkut ke kepal. Jika tidak mau membayar, para karyawan itu tidak mau melayani para sopir. Hal ini yang kerap mengakibatkan antrean panjang kendaraan di sekitar kawasan pelabuhanZ.
Putih mengatakan para pelaku biasanya hanya berani beraksi pada malam hari saja. "Kalau siang kan ada pengawasan dari manajer, dari kepala regunya," ujar Putu.
Truk bermuatan peti kemas melintas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 11 Juni 2021. Petugas kepolisian merespon keluhan supir kontainer di hadapan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Tanjung Priok. ANTARA/Wahyu Putro A
Penangkapan terhadap pelaku pungli ini sebelumnya juga dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis kemarin. Dalam penangkapan itu, sebanyak 24 orang dari dua pelabuhan digelandang ke kantor polisi.
Penangkapan dilakukan tak lama setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Tanjung Priok dan bertemu dengan para sopir. Mereka mengeluh banyaknya pungutan liar di kawasan pelabuhan. Presiden segera menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti keluhan itu.
Baca juga : Rizieq Shihab Ungkap Bertemu Budi Gunawan dan Tito Karnavian di Arab Saudi