TEMPO.CO, Depok – Pemerintah Kota Depok berencana akan merevitalisasi Jalan Margonda Raya pada tahun ini.
Tercatat ini adalah revitalisasi ketujuh yang dilakukan oleh pemerintah kota, selama kurun waktu 10 tahun terakhir terhadap jalan itu.
Baca juga:
Hal ini lantas mendapat sorotan dari masyarakat karena dianggap Pemerintah Kota Depok pilih kasih terhadap Jalan Margonda Raya dan menyebutnya sebagai pembangunan Margonda Sentris.
Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga mengaku sepakat dengan sebutan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok adalah Margonda Sentris.
Karena menurutnya, terjadi ketidakmerataan pembangunan yang dilakukan pemerintah kota dalam membangun kotanya dan ia rasakan sendiri.
“Saya tinggal di Cinere sejak 1998, sampai dengan sekarang tidak melihat dan tidak merasakan dampak signifikan pembangunan Kota Depok,” kata Joga kepada Tempo, Sabtu 12 Juni 2021.
Joga mengatakan, melihat intervensi terhadap Jalan Margonda Raya yang dilakukan pemerintah kota, ia menganggap pemimpin Kota Depok tidak memiliki rencana induk infrastruktur yang terpadu dan berkesinambungan.
“Ya Pemkot Depok belum memiliki rencana induk infrastruktur jalan terpadu, padahal jika berbekal rencana induk tersebut, baik pemerintah kota maupun masyarakat dapat mengetahui lokasi mana saja yang harus dibangun setiap tahun,” kata Joga.
Padahal, lanjut Joga, Kota Depok memiliki banyak wilayah-wilayah potensial seperti daerah Sawangan dan Cinere, sehingga tak ada alasan untuk terus mengembangkan hanya satu kawasan.
“Depok bukan hanya margonda sentris, daerah Cinere dan Sawangan sudah berkembang pesat, dekat jalan tol, ada pusat perbelanjaan dan pertokoan, potensial sekali untuk dikembangkan, bahkan lebih menjanjikan ke depannya,” kata Joga.
Joga pun berharap, Pemerintah Kota Depok dapat berbenah dan melihat potensi tiap wilayahnya, agar terjadi pemerataan pembangunan. “Kuncinya distribusi pemerataan pembangunan kota,” kata Joga.
Baca juga : BMKG: Hujan Bakal Guyur Jakarta pada Malam, Depok dan Bogor Siang Hari
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA