TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di Ibu Kota Jakarta. Kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi pun kini ikut mengalami lonjakan yang sama.
Seperti yang terjadi di Bogor, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 telah mencapai angka yang memprihatinkan yaitu 65 persen.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut tren peningkatan kasus ini terjadi setelah libur lebaran 2021.
"Sebelum libur lebaran, tren penularan Covid-19 di Kota Bogor sudah sangat landai. Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di rumah sakit di Kota Bogor, sudah kurang dari 20 persen," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, pada Ahad, 13 Juni 2021.
Kasus yang tinggi membuat rumah sakit kini harus disibukkan lagi dengan kedatangan pasien Covid-19.
"Tingkat keterisian pasien positif Covid-19 di rumah sakit di Kota Bogor saat ini sudah mencapai 65 persen, sudah diatas batas ambang yang ditetapkan WHO (lembaga kesehatan dunia) yakni 60 persen. Kondisi saat ini bisa disebut sudah 'lampu kuning'," katanya.
Akibat lonjakan kasus ini pula, Kota Bogor kini mulai menghentikan uji coba sekolah tatap muka.
Dalam rapat Satgas penanganan Covid-19 Kota Bogor, Wali Kota Bima Arya memutuskan menghentikan pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka.