Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan, karena itu adalah keputusan pimpinan, maka ia segera membuat surat edaran penghentian kegiatan belajar tatap muka.
Ia mengatakan surat edaran itu akan disebarkan lewat email maupun WhatsApp. Saat ini, kata dia ada 37 SMP di Kota Bogor yang telah melaksanakan uji coba sekolah tatap muka mulai Senin, 31 Mei 2021.
Sedangkan ada 36 SD yang tengah menjalani verifikasi untuk pembukaan pembelajaran tatap muka atau PTM ini. "Semula, SD dijadwalkan melaksanakan uji coba PTM mulai 21 Juni mendatang," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa, 15 Juni 2021.
Selain penutupan sekolah tatap muka, Pemerintah Kota Bogor melakukan langkah-langkah antisipasi yakni memastikan ruang isolasi dan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Bogor tersedia dan siap digunakan.
Bima Arya juga menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan penelusuran kontak erat dari setiap kasus positif Covid-19 untuk dilakukan tes.
Depok Ikut Melejit
Kasus Covid-19 juga ikut melejit di Depok. Lonjakan kasus ini pun cukup mencengangkan karena ada 350 kasus baru yang ditemukan dalam satu hari. Ini merupakan angka tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, akibat dari penambahan kasus itu, berimbas pula tingkat keterisian tempat tidur pada rumah sakit yang ditunjuk sebagai tempat isolasi.
“Keterpakaian ICU Covid-19 saat ini 64,29 persen atau terpakai 72 dari 112 tempat tidur. Sementara keterpakaian tempat tidur isolasi sebanyak 477 dari 852 yang tersedia atau 55,99 persen, trennya meningkat,” kata Dadang dikonfirmasi, Senin 14 Juni 2021.
Dadang mengklaim, penyebab kembali meroketnya kasus Covid-19 di Kota Depok, karena saat ini sudah banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan dan melalaikan himbauan-himbauan pemerintah terkait pembatasan.
“Saat ini memang aktivitas warga tinggi, warga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa,” kata Dadang. “Padahal kita memang ada pengaturan, contoh di sekitar setu, meski Pol PP sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas.”
Dalam pengamatan Tempo, kondisi di Depok saat ini memang sudah mirip dengan normal. Warga hampir terlihat penuh di tiap lokasi. Salah satunya di kawasan Grogol, Limo. Hampir setiap akhir pekan terjadi keramaian di kawasan Jalan Pendowo atau tepatnya di sekitar jalan tol. Tak ada sama sekali pengawasan dari aparat atas kerumunan tersebut.