TEMPO.CO, Bogor - Penangkapan terduga teroris berinisial KWD mengagetkan warga perumahan Gandaria II, Blok D2, Bogor Utara, Kota Bogor. Sebab, terduga teroris berusia 30 tahun yang diringkus Densus 88 itu dikenal warga sekitar sebagai pribadi yang baik, sosial dan santun.
Ketua Rukun Warga 13 Gandaria II Bogor Utara Eko Baskoro menyebut dalam kesehariannya, KWD itu berperilaku normal seperti warga lain di perumahan tersebut. Keluarga pria yang diduga anggota Jamaah Ansharut Daulat atau JAD itu juga bergaul dengan tetangga sekitarnya.
“Ke mesjid juga rajin. Istri sering keluar juga belanja ke warung tetangga atau supermarket yang ada di depan gang, serta anaknya juga sering main di taman, bersepeda dan olah raga,” kata Eko kepada Tempo, Rabu 16 Juni 2021.
Menurut Eko, KWD juga kerap menyumbang di berbagai kegiatan warga perumahan itu. Penggeledahan rumah KWD karena diduga terlibat kelompok terorisme itu membuat Eko terkejut.
“Ya tentunya kaget lah. Bahkan, saya bertanya-tanya kok bisa terlibat. Tapi itu kan ranahnya kepolisian ya, kita mah hanya diminta mendampingi saat penggeledahan rumahnya,” kata Eko.
Pada saat penggeledahan, Eko menyebut di rumah terduga hanya ada anak dan istrinya. Sedangkan KWD sudah terlebih dahulu ditangkap oleh Densus 88 antiteror di lokasi lain.
“Ditangkapnya bukan di rumah, tapi di tempat lain yang gak jauh juga sih, di rumahnya hanya penggeledahan saja,” kata Eko.
Dalam penggeledahan di rumah terduga teroris itu, polisi menyita puluhan barang bukti. Eko mengatakan sebagian besar berupa bahan kimia. “Memang profesinya jualan bahan kimia, online. Warga di sini juga ada yang beli ke dia bahan kimia, buat pelengkap pupuk tanaman,” kata Eko.
M.A MURTADHO
Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia