Masalah selanjutnya muncul ketika berkas sudah berada di Dinas Pendidikan DKI. Data prestasi anaknya belum juga diinput Dinas hingga tenggat waktu pendaftaran perpanjangan pertama pada 11 Juni 2021 pukul 14.00.
"Ada pemberitahuan bahwa pendaftaran diperpanjang lagi hingga 11 Juni 2021 pukul 18.00. Pengumumannya pukul 21.00." Namun hingga habisnya masa perpanjangan kedua PPDB jalur prestasi, DA mengatakan bahwa data anaknya belum juga diinput.
Dia merasa anaknya dan banyak murid lainnya tidak diperlakukan adil. "Padahal kami sudah mengikuti jalur. Ngumpulin berkas di sekolah, kita berusaha untuk menghindari kerumunan sesuai arahan pemerintah. Tapi kami kalah dengan orang murid yang langsung datang ke Dinas."
DA menduga terdapat kesalahan dalam sistem PPDB. Buktinya, kata dia, di sistem itu terlihat ada murid diterima walau jalur prestasinya berbeda. Misalnya, dia memiliki prestasi jalur non-akademik tapi dimasukkan ke akademik. "Banyak jalur prestasi yang tak sesuai penempatannya, sehingga hasil hitung akhir indeks prestasinya lebih tinggi dari yang seharusnya."
3. Ikuti Arahan Menag, Pemprov DKI Imbau Warga Laksanakan Ibadah di Rumah
Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI mengimbau warga Ibu Kota melaksanakan ibadah di rumah atau tempat kerja masing- masing. "Kami imbau ibadah sementara ini bisa dilakukan di rumah," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Rabu, 16 Juni 2021.
Imbauan ini dikeluarkan setelah sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
mengeluarkan surat edaran dengan atau SE No 13 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah.
Dalam suratnya, Yaqut menetapkan, kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan di daerah zona merah untuk sementara ditiadakan sampai wilayah tersebut dinyatakan aman dari Covid-19. Ketentuan ini juga berlaku di zona oranye. Penetapan perubahan wilayah zona dilakukan oleh pemerintah daerah masing-masing.
Wagub DKI meminta warga Ibu Kota untuk beribadah di lingkungan terdekat apabila tak bisa dilakukan di rumah atau kantor. Hal itu untuk mencegah kerumunan dan terjadinya interaksi dengan orang lain yang sulit terlacak.
Demikianlah imbauan Wagub DKI menemani kabar Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor disetop pasca kasus Covid-19 naik lagi.
Baca juga : Tangerang Buka Sekolah Tatap Muka Mulai Juli dengan Berbagai Syarat
MA MURTADLO | YUSUF MANURUNG | LANI DIANA