Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Covid-19 Meroket, DKI Temukan 1.172 Klaster Mudik

image-gnews
Anggota Polisi mengarahkan pemudik sepeda motor untuk melakukan swab antigen di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 17 Mei 2021. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan mulai 18 hingga 24 Mei akan memasuki fase pengetatan pascapeniadaan mudik dengan menggelar 109 titik swab antigen secara acak dari Sumatera hingga Jawa. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Anggota Polisi mengarahkan pemudik sepeda motor untuk melakukan swab antigen di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 17 Mei 2021. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan mulai 18 hingga 24 Mei akan memasuki fase pengetatan pascapeniadaan mudik dengan menggelar 109 titik swab antigen secara acak dari Sumatera hingga Jawa. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 yang melonjak di Ibu Kota didominasi klaster mudik. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 1.172 klaster mudik dengan total 2.458 kasus positif sepanjang 21 Mei-17 Juni 2021.

Selain itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia menyebut, klaster perkantoran juga meningkat.

"Untuk klaster perkantoran seminggu terakhir mengalami kenaikan dari 64 kasus menjadi 227 kasus positif," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Juni 2021.

Pemerintah DKI, tutur dia, menyarankan warga mengurangi mobilitas di luar rumah. Dia kembali mengingatkan agar aktivitas di luar rumah hanya untuk keperluan penting.

"Untuk sama-sama mencegah kenaikan kasus ke depannya," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Dwi menyampaikan, ada 800 klaster Covid-19 dengan sekitar 1.400 pasien semasa libur Lebaran 2021. Menurut dia, pasien dalam 800 klaster ini memiliki riwayat perjalanan luar kota saat libur Lebaran 2021.

Hari ini kasus Covid-19 DKI bertambah 4.144. Angka ini kedua tertinggi selama wabah Covid-19 menyerang Ibu Kota. Jumlah tertinggi pertama kali terjadi pada 7 Februari 2021 dengan total 4.213 kasus.

Baca juga: Ledakan Angka Pasien Covid-19, Wisma Atlet Tambah Tempat Tidur dan Nakes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saat 15 Kelurahan Belum Punya Puskesmas, Pemprov DKI Tutup Puskesmas Jati II Jadi UKM Center

9 jam lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Saat 15 Kelurahan Belum Punya Puskesmas, Pemprov DKI Tutup Puskesmas Jati II Jadi UKM Center

Pemprov DKI memutuskan untuk menutup Puskesmas Kelurahan Jati II dan mengalihfungsikan menjadi UKM Center.


Ragam Langkah Pemerintah soal Dampak Polusi Udara, dari Promotif hingga Kuratif

28 hari lalu

Pasien dengan gejala batuk dan sesak saat dicek tekanan darah sebelum diperiksa di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ragam Langkah Pemerintah soal Dampak Polusi Udara, dari Promotif hingga Kuratif

Pemerintah lakukan berbagai macam upaya baik preventif, promotif, dan kuratif dalam menghadapi polusi udara.


Ancaman ISPA saat Polusi Udara, DKI: Seluruh Puskesmas dan RSUD Siaga 24 Jam Layani Warga

28 hari lalu

Pasien dengan gejala batuk dan sesak saat antre untuk memeriksakan diri di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ancaman ISPA saat Polusi Udara, DKI: Seluruh Puskesmas dan RSUD Siaga 24 Jam Layani Warga

Sebanyak 44 Puskesmas Kecamatan dan 31 RSUD yang ada di Jakarta siap melayani masyarakat terdampak polusi udara


Polusi Udara Sebabkan ISPA, Ini yang Dilakukan Pemerintah Depok-Tangsel-DKI

34 hari lalu

Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
Polusi Udara Sebabkan ISPA, Ini yang Dilakukan Pemerintah Depok-Tangsel-DKI

Masing-masing pemerintahan di Jabodetabek punya caranya sendiri untuk cegah dan hadapi ISPA saat polusi udara semakin memburuk.


Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

36 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

Dinas Kesehatan DKI ajak masyarakat sering cuci tangan agar terhindar dari penyakit amoeba.


Kasus ISPA Naik Akibat Polusi Udara Jakarta, Dinas Kesehatan DKI: Belum Masuk Kategori Darurat

44 hari lalu

Monas terlihat samar akibat polusi udara di Jakarta, 11 Agustus 2023. TEMPO/ Hilman Fathurrahman W
Kasus ISPA Naik Akibat Polusi Udara Jakarta, Dinas Kesehatan DKI: Belum Masuk Kategori Darurat

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, tren kasus ISPA atau penyakit pernapasan akibat polusi udara Jakarta tidak alami kenaikan drastis.


Dinkes DKI Jamin Kesiapan Faskes Tangani Penyakit Akibat Memburuknya Polusi Udara

44 hari lalu

Sejumlah aktivis Koalisi IBUKOTA melaksanakan aksi damai di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. Aksi menyikapi polusi udara yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung dalam beberapa bulan terakhir menempatkan warga dalam keadaan bahaya. Selain mengancam kesehatan, polusi udara juga dapat mengancam keselamatan jiwa, terutama bagi kelompok rentan yakni anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki penyakit bawaan. Ironisnya, respons pemerintah dalam menghadapi masalah ini terlihat kurang serius, meski pada Senin (13/8/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo telah menggelar Rapat Terbatas dengan jajaran menteri dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. TEMPO/Subekti.
Dinkes DKI Jamin Kesiapan Faskes Tangani Penyakit Akibat Memburuknya Polusi Udara

Dinas Kesehatan DKI menjamin kesiapan faskes untuk mengantisipasi kenaikan penyakit karena polusi udara Jakarta yang memburuk.


Dinkes Minta Kelompok Rentan Hindari Beraktivitas di Luar Ruangan untuk Cegah Dampak Polusi Jakarta

45 hari lalu

Dua wanita melihat tugu Monas yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa, 27 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir Jakarta pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Dinkes Minta Kelompok Rentan Hindari Beraktivitas di Luar Ruangan untuk Cegah Dampak Polusi Jakarta

Dinas Kesehatan DKI meminta warga, khususnya kelompok rentan, menghindari aktivitas di luar ruangan demi mencegah dampak polusi Jakarta.


Polusi Jakarta Memburuk, Dinas Kesehatan DKI Imbau Orang Tua Imunisasi Anak Cegah ISPA dan Pneumonia

46 hari lalu

Pemandangan Kota Jakarta yang tertutup polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polusi Jakarta Memburuk, Dinas Kesehatan DKI Imbau Orang Tua Imunisasi Anak Cegah ISPA dan Pneumonia

Dinas Kesehatan DKI imbau orang tua imunisasi anak untuk mencegah ISPA dan pneumonia karena polusi udara Jakarta yang terus memburuk.


Kasus Gigitan Hewan Naik, Jakarta Tetap Bebas Rabies

2 Juli 2023

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Kasus Gigitan Hewan Naik, Jakarta Tetap Bebas Rabies

Dinkes DKI mencatat kenaikan kasus gigitan hewan penular rabies pada Juni 2023