TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan tak masalah jika jenazah Covid-19 diangkut dengan truk. Menurut dia, hal serupa terjadi di negara lain.
"Banyak negara apalagi negara seperti India ataupun Amerika Latin bahkan dengan pick up," kata dia saat dihubungi, Jumat, 25 Juni 2021.
Dicky merespons simulasi pengangkutan jenazah Covid-19 dengan truk yang digelar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Simulasi dilakukan untuk mengantisipasi apabila ambulans tak cukup mengantar jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Dicky menyampaikan yang terpenting adalah pemulasaran jenazah dilakukan sesuai prosedur Covid-19. Jenazah, lanjut dia, juga harus dimasukkan ke dalam peti.
"Mau dibawa dengan apapun sebenarnya tidak ada masalah dari sisi medis, apalagi dengan melihat terbatasnya sarana atau karena banyaknya sekali korban," jelas dia.
Jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 di Ibu Kota belakangan ini tak kurang dari 130.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mencatat ada 146 jenazah Covid-18 pada 22 Juni. Angka ini naik menjadi 178 jenazah (23 Juni) dan 182 (24 Juni).
Baca juga : Epidemiolog Kritik PPKM Mikro Tidak Efektif jika Hanya di Atas Kertas
#Pakaimasker, #Cucitangan, #Jagajarak