TEMPO.CO, Jakarta -Polda Metro Jaya mengerahkan semua ambulans milik mereka untuk keperluan masyarakat di Ibu Kota dan sekitarnya. Ambulans ini akan ikut beroperasi saat polisi melakukan patroli protokol kesehatan ke perkampungan.
"Ini Pak Kapolda turunkan semua ambulans, jangan diam. Turun per kelompok, patroli jalan itu ada ambulans. Begitu menemukan yang membutuhkan langsung dipakai sesuai SOP," ujar Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Sabtu, 26 Juni 2021.
Yusri mengatakan ambulans ini akan standby selama tiga shift atau mengikuti waktu patroli petugas protokol kesehatan. Yusri berharap dengan adanya ambulans ini masyarakat yang terpapar Covid-19 dan membutuhkan pertolongan dapat dibantu sesegera mungkin.
"Jadi kalau ada pertanyaan, kan ada ambulans Pemda? Ambulans TNI? Jawabannya ada, tapi kami ini kan saling back up saja," kata Yusri.
Kemarin, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran memerintahkan jajarannya untuk menggelar patroli penerapan protokol kesehatan hingga ke perkampungan. Hal tersebut untuk menekan angka penularan Covid-19 yang saat ini makin melonjak.
"Ini untuk memperkuat PPKM Mikro di basis komunitas dengan cara patroli keluar-masuk kampung," ujar Fadil.
Fadil menjelaskan, anggotanya akan menyasar kerumunan dan mengurangi mobilitas masyarakat.
Selain itu, anggotanya juga akan memberikan edukasi tentang pentingnya memakai masker.
Dalam patroli ke dalam perkampungan ini, Fadil mengerahkan 100 mobil patroli dari Satuan Lalu Lintas, 30 personel Samapta, PAM Obvit, serta Brimob. Mereka akan ditempatkan ke wilayah yang masyarakatnya dianggap perlu peningkatan kedisiplinan.
"Itu tugas teman-teman, patroli, membagikan masker, kalau ada pelanggaran sekaligus melakukan penindakan kepada mereka yang tak taat, ini kami lakukan siang hari," ujar Fadil.
Seperti diketahui, penularan kasus Covid-19 di Jakarta makin mengganas dalam sepekan terakhir. Pada Kamis kemarin, angkanya mencapai rekor tertinggi di DKI Jakarta, yakni 7.505 kasus.
Kasus kematian pun meningkat. Pemprov DKI Jakarta mencatat jumlah jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19 bertambah lebih dari 100 selama sepekan ini, 17-24 Juni 2021.
Akibatnya DKI tengah menyiapkan alternatif pengangkut jenazah Covid-19 yaitu dengan menggunakan truk. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI telah melakukan simulasi jika kondisi semakin memburuk. Hal ini karena ambulans milik pemerintah tak sebanding dengan jumlah jenazah yang harus diangkut dalam sehari.
Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Bekasi: Penggali Kubur Kewalahan, Alat Berat Diturunkan
#Jagajarak
#cucitangan
#pakaimasker
M JULNIS FIRMANSYAH