TEMPO.CO, Bogor - Proyek yang digagas Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menjadi Gubernur DKI yaitu Bendung Ciawi dan Sukamahi pembangunannya diperkirakan bakal molor dari target rampung pada pertengahan tahun ini.
Bendungan yang digadang-gadang Jokowi bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta ini terganjal pembebasan lahan. Salah satunya adalah lahan pemakaman yang masih dipertahankan oleh para ahli warisnya.
Lahan makam seluas 500 meter persegi itu berisi 125 petam makam. Lokasinya berada di Pasir Kalong, Desa Sukakarya, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Kepala Desa Sukakarya Hasan Sukandi mengatakan ada 22 ahli waris yang memiliki kawasan makam tersebut. "Sebagian ahli wargis menolak dibebaskan atau relokasi," kata Sukandi, Ahad, 27 Juni 2021.
Hasan mengatakan dari total 22 ahli waris, sebetulnya sudah ada 18 orang yang siap melepas lahan pemakamannya. Namun dari 18 orang itu, baru lima ahli waris saja yang sudah membuat pernyataan menerima pemakaman direlokasi.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Ciawi di Bogor, Jawa Barat, Senin 20 Januari 2020. Bendungan Ciawi yang proses pengerjaannya telah mencapai 45 persen itu dibangun untuk mengendalikan aliran air dari hulu Sungai Ciliwung saat terjadi peningkatan debit air sehingga dapat mengurangi resiko banjir di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Yang tidak setuju ada empat ahli waris. Tapi meski 18 setuju, satu orang tidak setuju juga akan jadi hambatan dan masalah kan. Perlahan kami mediasikan terus, sudah lima orang bikin pernyataan," kata Hasan.
Mediasi melibatkan ketua RT dan RW setempat. "Nanti kalau sudah ada yang setuju, langsung kami kuatkan dengan surat pernyataan," kata Hasan.
Camat Megamendung, Endir Rismawan berharap permasalahan pembebasan lahan pemakaman itu segera bertemu titik kesepakatan dengan jalur musyawarah.
"Kita harus mendukung semua agar berjalan dengan baik, sesuai target. Ini kan proyek Nasional. Terkait permasalahan, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Endi.
Luas bendungan yang akan dibangun ini adalah 39,40 hektare. Pembangunannya dimulai pada Desember 2016. Untuk biaya pembangunan, anggaran yang disediakan adalah Rp 798,7 miliar.
Kelak, bendungan yang diinisiasi Jokowi ini mampu menampung air hingga 6,05 juta meter kubik. Bendungan ini juga dirancang untuk mampu mereduksi banjir 111,75 meter kubik per detik dari aliran Sungai Ciliwung.
Baca juga: Pengendalian Banjir Jakarta, PUPR Targetkan Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021