TEMPO.CO, Jakarta - Penularan Covid-19 varian baru yang ditemukan di Jakarta kian bertambah.
Per 28 Juni 2021, Pemprov DKI mencatat ada 128 sampel dinyatakan sebagai varian baru alias variant of concern (VoC).
"Adapun rincian 128 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 113 varian Delta (B.1617.2)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Juni 2021.
Jumlah ini naik dari temuan sebelumnya. Hingga 23 Juni, pemerintah DKI menemukan 70 VoC setelah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 987 sampel.
Waktu itu, jumlah pasien yang terinfeksi varian Alpha dan Beta sama seperti data DKI per 28 Juni. Tambahan terjadi pada Covid-19 varian Delta yang tadinya 55 orang terinfeksi kini menjadi 113 orang.
Dwi merincikan, dari 128 VoC, 35 di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri alias kasus impor. Kemudian 46 kasus transmisi lokal varian Delta di Jakarta.
Ada juga 22 transmisi lokal varian Delta di Bodetabek, tapi pemeriksaan dilakukan di Ibu Kota. Menurut dia, 25 kasus lainnya masih dalam proses verifikasi apakah varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal.
"Tetap waspada karena varian baru ini lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat," imbau dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduga melonjaknya kasus Covid-19 pada bulan ini disebabkan varian baru.
Sebab, peningkatan kasus atau penularan Covid-19 yang signifikan terjadi dalam tiga pekan Juni 2021. Padahal, di April-Juni, perilaku dan aktivitas warga relatif sama.
Baca juga : Hindari Penularan Covid-19 Varian Delta dengan Cara Ini
#Jagajarak
#Cucitangan
#Pakaimasker