TEMPO.CO, Jakarta - Sulitnya mencari rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Bandung memaksa Evi Mariani membawa ayahnya ke rumah sakit di Kabupaten Bogor. Ayah Evi, 79 tahun, terinfeksi virus corona.
Kondisi ayah Evi cukup parah. Dia sempat tak sadarkan diri. Makan juga tak nafsu, hanya madu dan sedikit kaldu yang masuk ke perutnya.
Sudah tiga hari Evi berupaya mencari rumah sakit di Bandung. Tapi, tak ada rumah sakit yang bisa merawat ayahnya karena sudah penuh.
"Salah satu nakes di satu RS swasta terkenal di Bandung, nada suaranya sudah frustrasi. 'Ga ada bu, penuh bu, penuh, ga ada, ga bisa, ga bisa'," tulis Evi di akun Twitter @evimsofian kemarin.
"Dia hanya mengulang-ulang itu saat saya tanya apakah bisa ayah saya datang saja ke IGD dan mendapatkan perawatan," lanjut dia.
Foto selasar IGD RS Hasan Sadikin Bandung penuh dengan pasien yang beredar pada Kamis, 24 Juni 2021. Kondisi membeludaknya pasien yang datang ke rumah sakit mengingatkan warga akan kondisi di India saat terjadi `tsunami Covid-19` pada bulan lalu. Istimewa
Hari ini Evi telah mengizinkan Tempo menulis cerita ini. Menurut dia, satu rumah sakit lain di Bandung juga tak bisa merawat sang ayah. Sebab, tak ada tempat tidur yang kosong. Pihak rumah sakit bahkan meminta warga membawa tabung oksigen sendiri jika punya, itu pun harus antre di rumah sakit.
Selanjutnya puskesmas di Bandung juga sulit dikontak