TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pegawai SPBU berinisial RWA, 27 tahun, nekat membakar tempatnya bekerja untuk menutupi penggelapan uang hasil penjualan Rp 165 juta. Kebakaran SPBU itu terjadi di Jalan Pramuka Raya nomor 56, Senen, Jakarta Pusat.
"Dia bermaksud menghilangkan barang bukti uang yang digelapkan di kantor tersebut," ujar Kapolsek Senen Komisaris Ari Susanto saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Juli 2021.
Ari menjelaskan, kebakaran untuk menutupi penggelapan uang penjualan BBM ini ini berlangsung pada 2 Juni 2021. Saat itu kantor SPBU terbakar pada pagi hari tanpa alasan yang jelas.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa keganjilan, seperti bekas kayu yang sengaja dibakar dan absennya tersangka saat kejadian. "Kemudian empat hari setelah kejadian, dia kami tangkap di sebuah hotel di Taman Sari, Jakarta Barat," kata Ari.
Setelah diinterogasi, RWA akhirnya mengaku sebagai pelaku pembakaran SPBU. Ia mengatakan membakar kantor tersebut untuk melenyapkan dokumen transaksi penjualan bahan bakar.
Kepada penyidik, RWA mengaku sudah menggelapkan uang penjualan hingga Rp 165 juta. Dia nekat membakar SPBU karena penggelapan itu bisa diketahui jika pihak SPBU melakukan pengecekan data penjualan dan pendapatan.
Uang ratusan juta itu dihabiskan RWA untuk berfoya-foya, membeli baju, membeli tas mahal, dan jalan-jalan. Hanya dalam empat hari, uang tersebut hanya tersisa Rp 3 juta.
"Untuk sementara tersangka dijerat Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dan jabatan, serta Pasal 187 KUHP tentang kebakaran," ujar Ari.
Polisi saat ini masih menelusuri aliran uang tersebut serta mencari adanya kemungkinan tersangka lain dalam kasus kebakaran SPBU ini.
Baca juga: Kebakaran SPBU di Jalan MT Haryono Pancoran Siang Ini, Sempat Terdengar Ledakan
