TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengingatkan pemimpin untuk terbuka membeberkan informasi soal Covid-19. Informasi yang dimaksud mulai dari jumlah pasien yang meninggal hingga kondisi rumah sakit.
"Jadi ibaratnya kita lagi naik pesawat terus ada turbulensi, maka yang di kokpit itu memberikan pengumuman harus mengumumkan apa adanya," kata dia saat dihubungi, Minggu, 4 Juli 2021.
Menurut politikus PKS itu, hal ini berlaku untuk pemerintah, baik di tingkat pusat maupun DKI. Dengan adanya keterbukaan, masyarakat menjadi tahu apa yang sedang terjadi dan kooperatif menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Keterbukaan diperlukan mengingat lonjakan kasus di Tanah Air. Suhaimi berujar sudah banyak korban jiwa di Ibu Kota. Bahkan, tercatat 392 orang meninggal yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 pada Sabtu, 3 Juli 2021.
"Jadi harus semuanya terbuka dan pemerintah, pemimpin harus menunjukan kelasnya betul-betul untuk menyelesaikan kasus ini," jelas dia.
Suhaimi merespons ditolaknya usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pengetatan. Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyatakan usulan ini dilontarkan Anies ketika dipanggil Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada akhir Mei 2021.
Baca juga: Heboh Usul Anies Ditolak Pusat, Politikus PKS: Tangani Pandemi Jangan Politis