TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Petugas gabungan yang menjaga pos pembatasan mobilitas PPKM Darurat di Bintaro mengaku sudah terbiasa menghadapi protes pengendara. Bahkan ada pengendara ngamuk yang membanting kendaraannya sendiri sebagai bentuk protes.
Kasus yang viral itu terjadi pada Senin lalu. Seorang pengendara motor yang melintas di pos pembatasan mobilitas di Bintaro Sektor 3 membanting motornya sendiri di depan petugas karena tidak bisa melewati pos penyekatan itu.
Pengendara motor bernama Ananta itu hendak menuju jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, namun sesampainya di pos pembatasan mobilitas Bintaro sektor 3 ia diminta putar balik oleh petugas
TNI-Polri Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan.
Pengawas pos pembatasan mobilitas Polres Tangerang Selatan Inspektur Satu Sukirno mengatakan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang PPKM Darurat dan pos pembatasan mobilitas. "Itulah suka duka kita di lapangan kalau menghadapi warga yang masih ngotot itu biasa," kata Sukirno, Selasa 6 Juni 2021.
Menurut Sukirno, walaupun pengendara ngotot untuk melintas, petugas harus menjelaskan, mengimbau dan melayani masyarakat yang hendak melintas tentang PPKM Darurat.
"Walaupun mereka awalnya ngotot, setelah kita jelaskan dan kita berikan pengertian akhirnya mereka mengerti juga, saat ini tidak ada yang berlebihan," ujarnya. "Kalau yang bertanya dengan nada tinggi dan sebagainya ada."
Dengan penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli ini, Sukirno mengimbau seluruh masyarakat termasuk pengguna jalan untuk mematuhi peraturan yang ada, karena Covid-19 masih ada dan keselamatan warga yang utama.
MUHAMMAD KURNIANTO
Baca juga: Fakta-fakta Anies Baswedan Sidak PPKM Darurat Perkantoran di Jakarta