Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan polisi memang telah memetakan semua jalur tikus yang bisa digunakan warga masuk ke Jakarta selama PPKM Darurat.
Namun menurut dia, jumlahnya terlalu banyak.
"Kalau menyekat ribuan jalur tikus enggak mungkin juga," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Juli 2021.
Menurut Sambodo, menyekat seluruh jalur tikus juga tidak efektif. Untuk itu, kata dia, polisi saat ini fokus menyekat jalanan utama sebagai akses masuk ke Ibu Kota.
"Jadi mereka terserah mau lewat jalan tikus mana pun, tapi begitu masuk ke tengah kota jalan itu kita sekat," kata dia.
Untuk membatasi mobilitas warga, Polda Metro Jaya kini menambah titik penyekatan PPKM Darurat menajdi 100.
Suasana konferensi pers terkait penambahan titik penyekatan saat PPKM Darurat di TMC Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Juli 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Adapun titik-titik itu meliputi 19 lokasi dalam kota, 15 titik di tol, dan 10 titik batas kota. Selanjutnya, 29 titik di daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Depok dan Tangerang serta 27 titik di ruas Sudirman-Thamrin, Jakarta.
Penambahan titik ini disebarkan mobilitas kendaraan yang masuk ke Ibu Kota masih tinggi. Tingkat mobilitas tersebut, kata Sambodo, dilihat dari google traffic, facebook mobility serta indeks cahaya malam NASA.
"Ternyata di Jakarta kemarin itu mobilitas meningkat."
Sambodo menjelaskan mobilitas masyarakat sempat menurun 30 persen pada 5 Juli 2021. Namun, mobilitas kendaraan justru hanya turun 20 persen pada 11 Juli 2021.
Artinya, terdapat peningkatan mobilitas 10 persen pada 11 Juli 2021 dibandingkan 5 Juli 2021.
"Padahal target di PPKM Darurat ini target penurunan mobilitas antara 30 sampai 50 persen," kata Sambodo terkait jalur tikus tersebut.
Baca juga : Cerita Pengendara Depok Tempuh Jalur Alternatif Lolos Penyekatan PPKM Darurat
M YUSUF MANURUNG