TEMPO.CO, Depok – Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok mengaku kewalahan dengan keterbatasan oksigen yang terjadi saat ini seiring arus pasien Covid-19.
Stok oksigen yang ada sudah tidak lagi dapat melayani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Direktur RSUD Depok, Devi Maryori mengatakan, ketersediaan oksigen yang ada saat ini tidak sebanding dengan kedatangan pasien Covid-19 setiap harinya.
“Sekarang ini masalahnya ketersediaan oksigen agak langka,” kata Devi dikonfirmasi Tempo, Kamis 15 Juli 2021 malam.
Devi mengatakan, akibatnya tidak lancarnya pasokan oksigen membuat pihaknya mengambil keputusan tidak terima banyak pasien, meskipun masih banyak bed kosong di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
“Karena oksigen terbatas kita nggak bisa terima banyak (pasien) dulu, karena oksigennya tuh langka terbatas banget,” kata Devi.
Langkah ini diambil Devi untuk mencegah terjadinya pasien tidak tertangani, “Jadi nggak semua (pasien) kita oke-in, yang berat-berat aja takut putus ditengah jalan,” kata Devi.
Selain oksigen, lanjut Devi, keterbatasan tenaga kesehatan menjadi persoalan lain di RSUD Depok. Ada sedikitnya 60 tenaga kesehatan tidak masuk kerja karena sakit, yang kesemuanya rata-rata adalah perawat yang merawat Covid-19
“Masalah lainnya nakes (tenaga kesehatan) kita itu pada sakit, kena konfirmasi (positif Covid-19) ada 60 kebanyakan perawat-perawat yang merawat Covid-19,” kata Devid. “Sementara untuk mendapatkan relawan kan tidak optimal nggak sesuai dengan kebutuhan.”
Sebagai informasi, saat ini jumlah BOR di RSUD Kota Depok per 15 Juli 2021 hanya 54,05 persen atau dari 148 bed yang tersedia, hanya 80 bed yang terpakai. Jika dirincikan untuk BOR ICU sebanyak 90 persen atau 9 terpakai dari 10 bed yang tersedia, sementara untuk BOR isolasi pasien Covid-19 51,45 persen atau 71 terpakai dari 138 bed yang tersedia.
Baca juga : Top 3 Metro: Soal Penyekatan 100 Titik, Pasien RS Wisma Atlet Bingung Tertular Siapa
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA