TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut separuh penduduk DKI Jakarta terdeteksi memiliki antibodi Covid-19. Anies mengatakan kesimpulan itu adalah hasil survei serologi Covid-19 tanggal 15-31 Maret 2021 itu yang dilakukan Pemprov DKI, yaitu Dinkes DKI Jakarta, tim FKM-UI, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia.
“Dari 4.919 orang disurvei, hasilnya 44,5 persen sudah pernah terinfeksi virus SARS CoV-2. Dari 10,6 juta penduduk Jakarta, diperkirakan sekitar 4.717.000 penduduk Jakarta pernah terinfeksi pada akhir Maret lalu,” kata Anies melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Jumat, 16 Juli 2021.
Baca Juga:
Dalam unggahannya juga dipaparkan bahwa penduduk yang paling banyak terinfeksi adalah yang tinggal di wilayah padat penduduk dengan persentase sebesar 48,4. Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar warga Jakarta yang pernah terinfeksi itu tidak terdeteksi.
Sebagian besar yang pernah terinfeksi virus corona, baik yang terdeteksi maupun tidak, tidak merasakan gejala.
Anies mengatakan hal inilah yang menjadi tantangan dalam melawan pandemi Covid-19. Selain itu, kemunculan berbagai varian baru Covid-19 yang mempercepat penularan juga menjadi tantangan.
“Virus ini elusive alias "licin" karena bisa terus bermutasi. Semakin kita tahu tentang virus ini, semakin kita bisa menyusun strategi menghadapinya. Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh berbagai survei, uji klinis, penelitian di Jakarta terkait Covid,” kata Anies.
Anies mengatakan pemerintah terus memperkuat 3T (testing, tracing, treatment), sedangkan masyarakat harus disiplin 5M. Ia juga mengingatkan warga DKI untuk ikut vaksinasi Covid-19 agar memperoleh kekebalan.
“Vaksinasi dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit dan risiko kematian walaupun tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan,” kata Anies Baswedan.
ZEFANYA APRILIA | TD
Baca juga: Anies Baswedan Tinjau TPU Rorotan: Hamparan Lahan Menjelma Deretan Liang Kubur