TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit menjadi salah satu hal yang ingin dilihat selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Jika banyak pasien yang dirawat, maka wabah Covid-19 di Jakarta belum terkendali.
"Jadi kalau rumah sakit masih penuh, itu mengindikasikan masih belum terkendali," kata dia saat dihubungi TEMPO, Sabtu, 17 Juli 2021.
Lonjakan kasus Covid-19 Jakarta terjadi sejak akhir Mei 2021. Hingga kini, penambahan kasus di atas 10 ribu per hari. Hal ini lantas berdampak pada meningkatnya persentase keterisian tempat tidur islolasi dan ICU Jakarta.
Per 15 Juli 2021, pemerintah DKI Jakarta mencatat 10.394 tempat tidur isolasi sudah terpakai dari kapasitas 11.539 unit. Sementara ICU rumah sakit terisi 1.436 dari 1.522 unit. Itu artinya, persentase keterisian tempat tidur isolasi mencapai 90 persen dan ICU 94 persen.
Di sisi lain, epidemiolog Pandu tak memungkiri mobilitas masyarakat memang menurun selama PPKM Darurat. "Tapi apakah menurunnya signifikan belum kami analisis," ucap dia.
PPKM Darurat berlaku di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Pemerintah memutuskan kebijakan ini guna menekan penularan Covid-19 yang mengganas setelah muncul varian baru Covid-19.
Baca juga : Izin 36 Perusahaan Bus Pelanggar PPKM Darurat Terancam Dicabut
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan