TEMPO.CO, Jakarta - Nia Ramadhani tampak gelisah saat pertama kali diinterogasi polisi atas kasus penggunaan sabu. Dia disebut tak teratur menyampaikan keterangan.
"Ngomongnya belepotan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor atau Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Setyo Koes Heriyatno kepada Tempo, Rabu, 14 Juli 2021.
Selain ucapan yang tidak teratur, Nia juga memperlihatkan gerak-gerik yang buncah. Setyo mencontohkan, Nia berulang kali duduk dan berdiri saat menjawab penyidik. Ibu tiga anak ini juga acapkali menangis dalam interogasi.
"Kayak tidak tenang," kata Setyo lagi.
Sementara sang suami, Ardi Bakrie tampak tidak fokus. Beberapa kali dia hanya menjawab 'ha'a' atau 'siap, Pak' seperti mengerti pertanyaan atau penjelasan penyidik.
"Tapi nanti dia nanya lagi," kata Setyo.
Setyo tidak mau menyimpulkan bahwa tingkah Nia dan Ardhi itu merupakan efek dari sabu yang mereka pakai di pagi harinya sebelum ditangkap polisi. Namun, Setyo menduga tingkah tersebut sebagai sebagai efek jangka panjang pemakaian sabu.
"Sekarang tinggal merekanya ini mau sembuh atau tidak."
Sebelumnya, Nia dan Ardi Bakrie mengaku mengonsumsi sabu sejak lima bulan terakhir. Mereka menggunakan narkotika golongan satu itu karena stres.
"Penyampaian awal memang di masa pandemi dia menggunakan sabu Apalagi banyak tekanan kerja," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Kamis, 8 Juli 2021.
Badan Narkotika Nasional atau BNN telah mengabulkan permohonan rehabilitasi Nia Ramadhani dan Ardi. Namun, polisi tetap melanjutkan perkara ini. Nia, Ardi dan sang sopir berinisial ZN dijerat dengan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Baca juga : H-3 Hari Raya Idul Adha, Polisi Akan Gelar Razia Travel Gelap
M YUSUF MANURUNG