Antrean panjang masyarakat yang ingin mengambil BST terjadi di sejumlah mesin ATM Bank DKI. Mereka rela antre agar dana BST sebesar Rp 600 ribu dapat cair.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan anggaran bansos tunai senilai Rp 604 miliar mulai dicairkan pada Senin kemarin. Bansos tunai itu bersumber dari APBN dan APBD DKI.
BST ini akan disalurkan melalui rekening warga yang telah terdaftar. Dana itu akan disalurkan kepada 1,8 juta kepala keluarga di Jakarta. Satu juta kepala keluarga akan menerima bansos tunai lewat APBD DKI, sedangkan 837 ribu KK menerima BST dari APBN lewat Kementerian Sosial.
Bansos tunai yang ditanggung Pemprov DKI Jakarta adalah 1.007.379 Kepala keluarga (KK) di DKI Jakarta. Untuk Jakarta Pusat tercatat ada 55.346 KK, Jakarta Barat 79.346 KK, Jakarta Utara 210.344 KK, Jakarta Timur 497.490 KK, Jakarta Selatan 160.733, dan Kepulauan Seribu 4.120 KK.
Warga menunjukkan uang bantuan sosial tunai atau BST usai mengambil di ATM Bank DKI, Jakarta, Selasa 20 Juli 2021. Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp604 miliar untuk bantuan sosial tunai atau BST kepada 1 juta Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat selama PPKM darurat. Nilai BST kali ini mencapai Rp600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Data Kepala keluarga penerima bansos tunai ini menggunakan data rujukan program vaksinasi. Anies Baswedan mengatakan dana tersebut digunakan untuk memastikan penyaluran bansos tunai berjalan lancar. "Data rujukannya disamakan sehingga targetnya tidak beririsan," kata Anies.
Selain Bansos Tunai atau BST, pemerintah juga akan melakukan pembagian beras kepada masyarakat. "Termasuk untuk pembagian beras, mulai besok Insya Allah disalurkan," tambah Anies Baswedan.
Baca juga: BST Kembali Didistribusikan Kantor Pos Rangkasbitung