- Biaya asli hanya Rp 2,5 juta
Pada Selasa pagi, 13 Juli 2021, jenazah ibu Martin tiba di krematorium Cirebon pukul 09.30. Jenazah sang ibu dibawa dengan mobil jenazah yang berisikan dua peti. Artinya, satu mobil mengangkut dua jenazah. Selanjutnya pengurus krematorium di Cirebon mengatakan harga paket kremasi hanya Rp 2,5 juta.
Martin sempat bercakap-cakap dengan pengurus krematorium di sana. Pengurus itu mengatakan, hanya ada satu harga kremasi, yaitu Rp 2,5 juta. Namun karena adanya pemakaman dengan protokol Covid-19, pengurus kremasi harus menyediakan alat pelindung diri (APD) dan penyemprotan disinfektan. Biaya tambahannya hanya beberapa ratus ribu rupiah. "Betapa nyamannya kartel ini 'merampok' keluarga yang berduka," ucap Martin.
Cerita kartel tak berhenti di sini. Martin menuturkan, istrinya mendapat kabar kenalannya yang meninggal akibat Covid-19 pada Sabtu pagi, 17 Juli 2021. Jenazah Covid-19 semula akan dikremasi, tapi batal.Sebab, tarif kremasi dipatok Rp 80 juta. "Itupun harus tunggu beberapa hari lagi. Akhirnya diputuskan dikubur di Rorotan, gratis dibiayai pemerintah."
- Wagub imbau pengusaha dan yayasan tak cari untung
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan pengusaha dan yayasan kremasi tidak mematok tarif tinggi di tengah pandemi Covid-19. Dia meminta harga paket kremasi jenazah Covid-19 ditetapkan sewajarnya dan terjangkau.
"Mohon semua jangan mencoba mencari keuntungan yang berlebihan di masa pandemi ini dengan patok tarif harga yang di luar kewajaran," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 19 Juli 2021.
Riza Patria menuturkan semua orang kini sedang berjuang melawan pandemi Covid-19 di masa sulit ini. Wagub DKI itu justru berharap masyarakat dapat saling membantu sesama yang dilanda kesulitan. "Bukan sebaliknya mengambil keuntungan dengan mematok harga kremasi setinggi-tingginya," ujar politikus Partai Gerindra itu.