TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meragukan data yang disampaikan Lapor Covid-19 bahwa ada 1.214 pasien Covid-19 di Jakarta meninggal saat tengah isolasi mandiri sejak 1 Januari 2021. Menurut Riza, dari jumlah itu, baru 40 persen yang terkonfirmasi.
"Kami sedang mengecek kembali data tersebut untuk memastikan apa betul. Rasanya tidak mungkin sebesar itu," ujar Riza di Balai Kota pada Jumat, 23 Juli 2021.
Sebelumnya, Lapor Covid-19 melalui konferensi pers daring yang ditayangkan akun YouTube mereka pada Kamis, 22 Juli 2021, menyebut 1.214 pasien Covid-19 di Jakarta meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Data Analyst Lapor Covid-19 Said Fariz Hibban menyebut DKI Jakarta menjadi provinsi yang warganya paling banyak dilaporkan meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Rincian data korban per kota administrasi adalah, Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan 289 orang, Jakarta Utara 204 orang, Jakarta Pusat 162 orang dan Jakarta Barat 156 orang.
Data tersebut dihimpun oleh Lapor Covid-19 dari berbagai sumber dengan metode crowdsourcing, mulai dari laporan warga ke kanal aduan Lapor Covid-19, pemberitaan media massa dan laporan dari sumber-sumber lain yang terverifikasi.
Selain data yang dihimpun sendiri, Lapor Covid-19 juga mengaku telah mendapat data resmi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait jumlah pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Berdasarkan data dari Dinkes DKI, ada 1.161 orang meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Jumlah itu lebih kecil dari yang dihimpun Lapor Covid-19.
Wagub DKI pun mengimbau kepada masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri agar melapor kepada Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 di tempat tinggalnya. Dengan begitu, kata Riza, petugas dapat menyalurkan bantuan obat-obatan yang dibutuhkan warga tersebut.
ADAM PRIREZA | ANTARA