Jakarta - Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono meminta aplikator ojek online seperti Grab, Gojek, dan Shopee Food melaporkan ke polisi pihak yang mencatut logo mereka dalam poster demonstrasi Jokowi End Game. Menurut Igun, organisasi penarik ojek online atau ojol yang diketuainya merasa dirugikan atas pencatutan itu.
"Pencatutan nama dan logo perusahaan-perusahaan aplikator merugikan para mitra ojol juga," ujar Igun saat dihubungi, Sabtu, 24 Juli 2021.
Menurut Igun, poster provokasi membawa nama pengemudi ojol untuk kepentingan politik pihak yang tidak bertanggung jawab. Padahal, menurut dia, para pengendara ojol yang tergabung dalam Garda Indonesia tidak terlibat dalam aksi itu.
"Polri harus usut tuntas aktor provokator di belakang pembuatan poster poster itu dan penyebarnya," kata Igun.
Sebelumnya, dalam poster ajakan demonstrasi unjuk rasa yang tersebar, para pengemudi ojek online beserta masyarakat diharapkan turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM. Massa rencananya akan melakukan long march dari Glodok menuju Istana Negara.
"Mengundang seluruh elemen masyarakat! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya." Demikian imbauan di poster aksi Jokowi End Game itu.
Poster itu menyertakan logo beberapa aplikator ojek online serta aliansi mahasiswa dan persatuan pedagang sebagai peserta aksi. Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar yang dituding sebagai provokator unjuk rasa itu, Jokowi End Game membantah. “Soal poster Jokowi End Game saya tidak ada kaitan dan tidak tahu siapa inisiatornya." Ia hanya mengakui akan ada untuk rasa hari ini.
Baca: Berita Terpopuler: Delpredo dan Demonstrasi Jokowi End Game