TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta disingkat Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyayangkan pernyataan soal 20 pegawai Transjakarta yang diduga meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Menurut dia, perusahaan tak menemukan adanya 20 korban meninggal karena virus corona.
"Kalau dilihat korban (meninggal akibat Covid-19) di kami sejauh ini angkanya 14 orang. Jadi kalau ada yang menyebut lebih, itu datanya dari mana?" kata Sardjono Jhony saat dihubungi media, Senin, 26 Juli 2021.
Sebanyak 14 orang ini didapati meninggal sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI mencatat 20 pegawai PT Transjakarta meninggal karena Covid-19. Presiden KSPI Said Iqbal menduga kematian mereka akibat proteksi keselamatan dari perusahaan terhadap pegawainya di masa pandemi rendah.
Jhony berujar keabsahan jumlah korban meninggal yang disebutkan KSPI tak dapat dipertanggungjawabkan.
Dia mengklaim, Transjakarta memperhatikan seluruh karyawan, baik yang bertugas di kantor ataupun lapangan. Tes swab PCR secara acak juga dilakukan setiap hari terhadap minimal 200 orang. Lalu vaksinasi massal digelar untuk karyawan serta keluarga.
"Kami harap bersikap fair-lah melihat persoalan ini. Perusahaan lain juga mungkin mengalami hal yang sama, ada korban jiwa juga," terang Jhony.
PT Transjakarta, dia melanjutkan, telah melakukan semua prosedur protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku. Di masa PPKM Level 4 ini, Transjakarta pun tetap boleh beroperasi penuh dengan menerapkan protokol yang ketat. Sebab, terang Jhony, BUMD itu tergolong sektor kritikal.
Baca juga : KSPI: 20 Pegawai Transjakarta Meninggal karena Covid-19
#Pakaimasker
#Jagajarak
#Cucitangan