TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur DKI bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti menyatakan kasus Covid-19 di Ibu Kota mengalami tren penurunan. Dia menuturkan penambahan kasus baru belakangan ini menurun di angka 3-4 ribu per hari atau lebih rendah dibandingkan puncak kenaikan pada Februari 2021.
"Situasi peak-nya (puncak tertinggi penambahan kasus) sudah terlampaui," kata dia dalam diskusi daring LRT Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021. "Artinya posisi sekarang sudah di bawah puncak bulan Februari lalu."
Suharti menambahkan jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 merosot. Begitu juga dengan pemakaman jenazah Covid-19.
Menurut dia, kondisi ini patut disyukuri. Namun, dia mengingatkan warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan serta tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
"Lagi-lagi belum waktunya bersukaria, karena masih cukup tinggi," ucap dia.
Lonjakan kasus di Jakarta terasa sejak akhir Mei 2021. Sepanjang Juni-Juli, penambahan kasus mencapai 8-10 ribu per hari, bahkan lebih. Di akhir bulan ini, penurunan kasus memang terasa seperti yang disampaikan Suharti.
Dia berharap pelandaian kasus terus terjadi jika warga menaati protokol kesehatan. Meski terjadi penurunan kasus, Suharti menerangkan, warga belum bisa beraktivitas normal mengingat kondisi pandemi di luar Jakarta masih tinggi.
"Situasi di luar Jakarta masih sangat tinggi dan karena Jakarta Ibu Kota negara, maka kemungkinan untuk terjadi pingpong masih ada," ujar dia.
Meski turun, kasus Covid-19 di Jakarta masih tergolong tinggi. Kemarin, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada 3.845 kasus baru di Jakarta.
Baca juga: Pembahasan Revisi Perda Covid-19 Mandek, DPRD Tunggu Laporan Pemerintah DKI