TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tren kematian pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri menurun. Menurut dia, pasien isolasi mandiri yang meninggal saat ini kurang dari lima orang per hari.
"Sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari," kata dia dalam video yang diunggah di akun YouTube Pemerintah DKI Jakarta, Sabtu, 31 Juli 2021.
Tren penurunan terjadi di beberapa indikator lainnya. Misalnya, kasus aktif di Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli, kini menjadi 19 ribu.
Jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 juga anjlok. Dulu petugas mendapat order memakamkan 350-400 jenazah per hari, kini turun sekitar 150-200 jenazah per hari.
Tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU turun menjadi 70 persen dari sebelumnya tembus di atas 90 persen. Antrean pasien yang mengular hingga ke selasar rumah sakit seperti bulan lalu juga tak terlihat lagi.
Persentase pasien positif atau positivity rate Covid-19 Jakarta terjun bebas dari 45 persen kini 15 persen. "Ini artinya (pasien Covid-19) kita sudah lebih rendah dibandingkan gelombang pertama di bulan Februari lalu," ujar Anies.
Anies mengingatkan warga agar tidak lengah dan tetap mengurangi mobilitas dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, penambahan pasien positif masih terbilang tinggi, yakni 3 ribu orang per hari.
Positivity rate juga masih jauh dari ideal lantaran World Health Organization (WHO) mensyaratkan angkanya di bawah lima persen.
Indikator lain masih tingginya penularan Covid-19 di Jakarta adalah tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU mencapai 70 persen. Persentase ini, harus turun hingga menyentuh angka aman, yaitu 60 persen.
"Saya ingatkan hati-hati, ini belum selesai, kita belum menang," kata Anies Baswedan. Jangan sampai momenutm perbaikan ini berbalik, karena terburu-buru merasa senang dan berhasil, lalu berkegiatan bebas.
Baca: Alasan Anies Baswedan Beri Syarat Sudah Divaksin untuk Operasional Kegiatan