Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim tidak ada zona merah di lingkungan tingkat rukun tetangga (RT) di wilayahnya. Sementara bed occupancy rate (BOR) tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit sekarang 53 persen, di bawah standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO sebesar 60 persen.
Data per 1 Agustus, kata Rahmat, zona kuning sebanyak 1.192 RT atau 16,7 persen dari 7.135 RT. "Zona merah tidak ada, oranye ada enam RT, hijau ada 83,2 persen," kata dia, Selasa, 3 Agustus 2021.
Menurut dia, dari data hasil evaluasi itu, terjadi penurunan kasus selama diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mulai dari Darurat lalu diperpanjang menjadi level 4 hingga 2 Agustus. Pemerintah pusat telah mengumumkan perpanjangan PPKM lagi sampai 9 Agustus.
Tingkat kesembuhan mulai tinggi, 94,75 persen, yang meninggal 1,29 persen. "Artinya sudah sangat rendah sekali."
Bed occupancy rate (BOR), di RSD Stadion Patriot Chandrabaga hanya 10,66 persen, sedangkan lima rumah sakit milik pemerintah sebesar 45,87 persen, 42 rumah sakit swasta dilaporkan sebesar 60 persen. "Kalau dirata-rata, BOR isolasi 53,57 persen. Artinya sudah jauh dari standar WHO (60 persen), sudah turun," kata Rahmat Effendi.
Melansir situs corona.bekasikota.go.id, kasus aktif di Kota Bekasi sekarang ada 5.043. Secara kumulatif kasus terkonfirmasi sebanyak 80.890.
Disebutnya tak ada zona merah di Kota Bekasi, pasien sembuh dicatat kini 74.796 orang dan pasien meninggal dunia 1.051. "Mudah-mudahan terus melandai, kita gak bisa memprediksi," kata Wali Kota.
Baca: Wali Kota Bekasi Sebut PPKM Level 4 Turunkan Angka Kematian, Besarannya?