TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyesalkan adanya influencer dengan pengikut cukup banyak di media sosial yang menyatakan mendapatkan vaksin dosis ketiga. "Kami sesalkan kejadian itu," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Harif menjelaskan bahwa vaksin dosis ketiga hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan penanganan pandemi. Pemberian vaksin "booster" bagi tenaga kesehatan diutamakan karena mereka berisiko tertular COVID-19 empat kali lebih besar dibandingkan warga biasa.
"Tenaga kesehatan jadi prioritas karena berisiko tiga sampai empat kali daripada orang awam lantaran bekerja di lingkungan yang bersinggungan dengan pasien COVID-19," ujar Harif.
Menurut dia, suntikan vaksin "booster" bagi tenaga kesehatan juga untuk membentuk daya tahan tubuh lebih kuat di tengah kasus COVID-19 yang masih tinggi.
Data PPNI sebelumnya menyebutkan hingga Jumat, 9 Juli 2021, sedikitnya 373 perawat meninggal akibat terpapar COVID-19 dan dari jumlah itu, terbanyak dari Jawa Timur sebanyak 140 orang.
"Kemarin rumah sakit penuh dan antre. Itu juga faktor yang menyebabkan perawat memerlukan daya tahan tubuh adalah pemberian vaksin dosis ketiga. Itu yang jadi prioritas," kata Harif Fadhillah.
Baca: Vaksin Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan, Bukan Influencer