TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menindaklanjuti laporan Lapor Covid-19 soal lima sekolah yang tetap menggelar pembelajaran tatap muka di masa PPKM Darurat. Menurut Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah, dari lima sekolah itu, hanya satu yang terbukti melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), yaitu Raudhatul Athfal Al Firdaus, setingkat taman kanak-kanak atau TK.
"Itu sekolah yang dikoordinasi oleh Kemenag Kanwil DKI Jakarta di daerah Cipayung. PTM-nya tanggal 16-26 Juli dan sudah ditindak, diinvestigasi oleh pengawas RA (Raudhatul Athfal)," kata Taga saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Rabu, 4 Agustus 2021.
Menurut Taga, sekolah itu telah mengakui kesalahannya dan akan menghentikan proses PTM. Pembelajaran selanjutnya akan dilakukan secara daring atau online.
Taga menjelaskan, tekanan dari orang tua murid yang ingin anaknya belajar di sekolah menyebabkan pengelola RA Al-Firdaus memutuskan untuk menggelar PTM. Taga menyebut kalau pihak sekolah sebenarnya bimbang untuk menerapkan itu.
"Tapi ternyata ada saja yang mengadu," tutur dia.
Adapun empat sekolah lainnya tak terbukti menggelar PTM saat PPKM Darurat, melainkan hanya rapat guru yang dihadiri oleh beberapa orang. Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh pihak Lapor Covid-19. "Jadi, narsum Lapor Covid-19 ada kesalahan informasi," ujar Taga.
Sebelumnya, Koalisi Warga Lapor Covid-19 menerima 29 laporan pelanggaran sekolah tatap muka selama Juli 2021 atau di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Angka laporan ini mencapai yang tertinggi sejak bulan Januari lalu.
Relawan Lapor Covid-19 Diah Dwi Putri dalam konferensi pers virtual Ahad lalu merinci, menerima 6 laporan pada pekan pertama Juli, kemudian 7 laporan di pekan kedua, 5 laporan pada pekan ketiga, dan 11 laporan di pekan terakhir. Laporan tertinggi terjadi di pekan keempat seiring dengan pembukaan tahun ajaran baru.
Sekolah-sekolah yang dilaporkan melakukan pembelajaran tatap muka di antaranya ada di Bogor (6 laporan), Sumedang (1 laporan), Bandung (5 laporan), Depok (1 laporan), Banyumas (1 laporan), Jakarta (5 laporan), Bekasi (2 laporan), Banjarmasin (1 laporan), Makassar (1 laporan), Cimahi (1 laporan), Bali (2 laporan), Banten (1 laporan, dan Tangerang (2 laporan).
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Bogor Disetop, Orang Tua: Anak Kita Kan Bukan Militer