Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akan menambah jumlah tenaga kesehatan di setiap Puskesmas hingga tiga kali lipat untuk mempercepat vaksinasi Covid 19.
"Kami akan merekrut relawan nakes untuk menambah kuota 2 sampai 3 kali lipat dari nakes yang ada di Puskesmas," kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Cikarang, Kamis, 5 Agustus 2021.
Dengan penambahan tenaga kesehatan itu, kata dia, pelayanan vaksinasi reguler di Puskesmas bisa berjalan dengan maksimal. Sebabnya, menurut dia, salah satu permasalahan penanganan Covid-19 adalah kurangnya tenaga vaksinasi di tiap-tiap desa, sehingga membuat vaksinasi di desa kurang optimal.
"Kabupaten Bekasi sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi untuk mengejar target Herd Immunity yang kuat. Sehingga kita butuh nakes untuk menyuntikan vaksin Sinovac maupun AstraZeneca yang disediakan oleh TNI dan Polri untuk desa," ujar Dani.
Menurut dia, anggaran untuk penambahan tenaga kesehatan bersumber dari refokusing pada APBD Perubahan Kabupaten Bekasi. Dana dikumpulkan dari masing-masing dinas untuk lebih mengoptimalkan penanggulangan pandemi Corona di Kabupaten Bekasi.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Herman Hanafi mengatakan, pihaknya menargetkan 1,7 juta orang di wilayahnya disuntik vaksin sampai dengan ahkhir Agustus ini. Adapun target keseluruhan sebanyak 2,4 juta jiwa.
Sampai awal Agustus, kata dia, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 22 persen.
"Mudah-mudahan ketersediaan vaksinnya ada, dan juga terintegrasi semuanya, sehingga kami yakin bisa tercapai target 50 persen seperti yang disampaikan Pak Bupati," katanya.
Terkait angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Herman mengatakan sudah terjadi penurunan cukup signifikan pasca diterapkannya PPKM Darurat dan PPKM Level-4. "Jika kita lihat kondisi riil di lapangan, ada penurunan yang cukup jauh," kata dia.
Baca juga : Dinar Candy Ditangkap Polisi, Ini Kronologi dan Lokasi Demonstrasi Pakai Bikini
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
ADI WARSONO