TEMPO.CO-Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo membantah jika DPRD Kota Tangerang tak memiliki
sense of crisis dalam pengadaan baju dinas di tengah pandemi Covid-19. "Soal sense of crisis kami sudah buktikan berkali kali," ujar Gatot saat dihubungi TEMPO, Selasa malam 10 Agustus 2021.
Menurut Gatot, DPRD Kota Tangerang selama pandemi menahan diri untuk tidak mendapatkan mobil dinas. "Pengadaan mobil dinas yang lelangnya April 2020 bertepatan dengan pandemi akhirnya dibatalkan."
Anggaran renovasi gedung DPRD Kota Tangerang sebesar Rp 40 miliar juga direcofusing untuk penanganan Covid-19.
Adapun pengadaan baju dinas DPRD Kota Tangerang tahun 2021, kata Gatot, sesuai dengan PP nomor 18 tahun 2017. Dia mengakui anggaran baju dinas DPRD Kota Tangerang tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu dari Rp 300 juta menjadi Rp 675 juta.
"Ini karena ada penambahan volume dari empat menjadi lima baju. Spesifikasi barang agak lebih tinggi, harga di pasar sedang ada kenaikan."
Mengenai merek Louis Vuitton, Gatot heran mengapa tiba tiba muncul dan menjadi gaduh. "Kami tidak pernah menyebut merek dalam pembahasan," ujarnya.
Pengadaan pakaian dinas 50 DPRD Kota Tangerang tahun 2021 ramai diperbincangkan dan menjadi sorotan berbagai kalangan. Selain nilainya fantastis, bahan pakaian yang digunakan dari merek ternama seperti Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).
Setelah ramai diperbincangkan dan menjadi sorotan berbagai kalangan, DPRD Kota Tangerang resmi membatalkan pengadaan baju dinas 50 anggota DPRD itu. "Sudah dibatalkan," kata Gatot.
Baca: Baju Dinas Louis Vuitton Rp 675 Juta Dibatalkan, Ketua DPRD: Pakai Kemeja Lama