TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diingatkan agar mengesampingkan ego politik dengan tidak memaksakan perhelatan Formula E. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarra Michael Victor Sianipar mengatakan bahwa Anies harus memperjuangkan kembalinya uang rakyat yang sudah dibayarkan ke penyelenggara Formula E.
"Gubernur Anies, tolong jangan tunggangi uang rakyat untuk tujuan politik elektoral Pilpres semata," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Agustus 2021.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasukkan pelaksanaan Formula E sebagai prioritas Jakarta 2021-2022. Ajang balap mobil listrik itu ditargetkan berlangsung di Ibu Kota pada Juni 2022.
Target ini tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022. Instruksi ditujukan kepada Sekretaris Daerah atau Sekda DKI Marullah Matali.
Pemerintah DKI telah membayar biaya komitmen senilai Rp 560 miliar. Sebanyak Rp 360 miliar di antaranya digunakan untuk biaya komitmen pada 2020 dan Rp 200 miliar untuk 2021.
Menurut Michael, anggaran Rp 4,48 triliun yang dialokasikan untuk ajang balap mobil listrik itu seharusnya bisa dimanfaatkan dalam penanganan pandemi Covid-19. Misalnya dialihkan untuk pengadaan bantuan sosial dan tabung oksigen.
“Lagi pula revisi feasibility study yang direkomendasikan BPK saja belum dikerjakan, kok sudah berani langsung menjadwalkan kegiatan ini?"
Semula perhelatan Formula E di Jakarta dijadwalkan pada 6 Juni 2020. Balapan ditunda karena pandemi Covid-19 .
Belum lama ini Anies menginformasikan penganggaran dan pembayaran kewajiban tahap dua pada 2020 untuk ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta telah dihentikan.
Baca: Tolak Formula E, PSI Dukung PDIP untuk Interpelasi Anies Baswedan