TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota disertai dengan berkurangnya jumlah kematian akibat infeksi virus corona. Dia berujar, data kematian Covid-19 yang pernah mencapai angka 200-an per hari pada Juli 2021, kini turun jadi puluhan.
"Angka kematian terkonfirmasi Covid-19 turun di angka puluhan," kata dia dalam video yang diunggah di akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Selain itu, jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 ikut menurun. Dia membeberkan dari 400 jenazah Covid-19 saat ini terjun bebas di kisaran 50 jenazah.
Ketika lonjakan pemakaman Covid-19 terjadi, Anies menyebut terdapat jarak atau gap besar antara angka jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 dengan jenazah terkonfirmasi Covid-19. Sebab, banyak warga yang meninggal sebelum hasil tes swab PCR terbit.
Definisi jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 adalah pasien bergejala Covid-19, tapi hasil tes swab PCR belum terbit saat mereka meninggal.
"Banyak warga yang baru datang ke fasilitas kesehatan ketika kondisinya sudah berat dan juga ini menggambarkan bahwa beban laboratorium kita sangat besar. Kondisi perburukan karena Covid-19 di mana-mana," jelas dia.
Jumlah kasus aktif di Jakarta kini di bawah 10 ribu. Angka tersebut sempat naik drastis sepanjang Juni-Juli 2021. Bahkan, penambahan kasus baru hingga 14 ribu pernah terjadi pada 12 Juli 2021. Puncak kasus aktif mencapai angka tertinggi pada 16 Juli 2021, yakni sebanyak 113.137.
Anies Baswedan menyebut jumlah kasus aktif Covid-19 bisa ditekan hingga di bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari sebulan sejak puncak gelombang kedua Covid-19. Puncak gelombang kedua ini merujuk pada data-data tertinggi pada Juni-Juli lalu.
Baca juga: Anies Baswedan Klaim Covid-19 di Jakarta Sudah Melandai, Ini Buktinya