TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria berharap agar isu balap Formula E tidak perlu sampai diinterpelasi.
Ariza berharap agar isu tersebut dapat ditempuh melalui dialog. Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakara, Gilbert Simanjuntak mengatakan bahwa dialog seharusnya dilakukan sejak awal.
“Semua pendapat dan saran kita sejak 2019 tidak ditanggapi. Kalau mau dialog, seharusnya dari awal. Kemarin pun Wagub masih bersikeras itu musti jalan,” kata anggota Komisi B DPRD DKI itu saat dihubungi pada Kamis, 19 Agustus 2021.
Ia mengatakan pihaknya sudah minta agar perhelatan itu dihentikan sebab rasanya tidak manusiawi menghamburkan APBD untuk Formula E di saat ekonomi masih terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Zita Anjani mengatakan bahwa usulan interpelasi itu tidak tepat. Menurut dia, rencana penyelenggaraan Formula E sudah melalui proses yang panjang, dimulai dari kajian konsultan hingga persetujuan DPRD.
Gilbert menilai bahwa pernyataan koleganya itu gegabah karena ia tidak tahu mengapa dan apa yang harus diinterpelasi.
“Tidak ada ketentuan bahwa kalau sudah disetujui DPRD, tidak boleh diinterpelasi. Dan tidak ada ketentuan bahwa yang ditentukan DPRD sudah pasti benar. Nyatanya banyak yg ditemukan pelanggaran oleh KPK, BPK, Kejaksaan dan Polisi,” kata Gilbert.
Sampai saat ini, diketahui sudah ada 13 nama anggota dewan yang menandatangani usulan hak interpelasi Formula E tersebut. Rinciannya adalah 8 orang dari Fraksi PSI, dan 5 orang dari Fraksi PDIP.
Baca juga: HUT Kemerdekaan, Anies: Pandemi Covid-19 Ingatkan Negara Lindungi Semua Orang
ZEFANYA APRILIA l DA