TEMPO.CO, Cikarang - Hingga akhir Agustus 2021, baru 20 persen warga Kabupaten Bekasi yang sudah menerima vaksinasi dari target 2.187.009 penduduk. Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyebut keterlambatan distribusi vaksin Covid-19 menjadi kendala program vaksinasi di daerahnya.
Padahal Kabupaten Bekasi telah memiliki Program Bekasi Berantas Pandemi atau Berani. "Problemnya karena distribusi vaksinnya agak seret," kata Dani di Cikarang, Senin, 23 Agustus 2021.
Berdasarkan data Kabupaten Bekasi, pencapaian target vaksinasi baru 20 persen. Akibatnya, target 50 persen warga sudah menerima vaksin Covid-19 sebelum akhir Agustus 2021 terancam gagal.
Data laman https://covid.bekasikab.go.id/Vaksin memperlihatkan jumlah penerima vaksinasi dosis pertama baru 264.944 dari target 2.187.009 orang. Dosis kedua baru diterima 130.212 orang.
Untuk mencapai target vaksinasi tersebut, pemerintah daerah sudah menambah tenaga vaksinator. Penambahan tenaga kesehatan ini diambil dari pengalihan anggaran di APBD Kabupaten Bekasi 2021.
"Padahal sudah recofusing anggaran supaya bisa mencapai target percepatan vaksinasi," tambah Dani.
Meski mengalami kendala, Dani mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi akan berupaya menggencarkan vaksinasi massal di wilayahnya. Pemerintah akan mengadakan vaksinasi keliling hingga bekerja sama dengan TNI/Polri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti mengatakan stok vaksin sempat kosong, namun kini sudah ada pasokan lagi. Vaksin tambahan yang telah diterima adalah vaksin Moderna 25 ribu dosis dan vaksin Pfizer sebanyak 75 ribu dosis.
Baca juga: Tahanan Polsek Tebet Jalani Vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin AstraZeneca