TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan perencanaan kota terburuk.
Media arsitektur Rethinking The Future (RTF) menyebut Ibu Kota Indonesia sebagai ‘worst-designed place’ atau tempat dengan desain terburuk di bumi.
Sebab, Jakarta sangatlah padat penduduk dengan udara dan airnya sangat tercemar.
Anggota DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak menyayangkan hal tersebut. Sebab menurutnya sebab ia menyebutkan bahwa sebelumnya Jakarta merupakan kota termahal di dunia.
“Fokus Pemprov DKI harusnya bikin maju kotanya bahagia warganya. Hasil ini menunjukkan sebaliknya,” kata Anggota DPRD, Gilbert Simanjuntak saat dihubungi pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Gilbert mengatakan bahwa perencanaan kota menjadi kunci dalam penilaian tersebut.
“Faktor yang dinilai antara lain, udara bersih. Paru-paru kota ditebangi 191 pohon, di Monas dan tidak diketahui kemana pohonnya. Transportasi lancar, transportasi terintegrasi sesuai kampanye harusnya dilaksanakan, tp jauh dr target 10 ribu Jaklingko dan terintegrasi,” katanya.
Faktor lain menurutnya adalah ruang terbuka hijau atau RPTRA yang tidak terurus, pusat perbelanjaan yang berada di jalan protokol, infrastruktur yang kurang memadai, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta tidak ada wahana budaya.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu faktor adalah museum, yang tidak terawat dengan baik dan menyinggung isu Formula E.
“Museum yang tidak terawat baik, ini kurang mendapat perhatian, justru Formula E yang prioritas,” katanya.
Selain DKI Jakarta, RTF juga memaparkan 9 kota lainnya di dunia dengan perencanaan kota terburuk. Hal itu dilaporkan dalam artikel “10 Examples of Bad Urban City Planning”.
ZEFANYA APRILIA | DA
Baca juga : Daftar 16 Faskes di Jakarta yang Menyediakan Vaksin Pfizer