TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta meluncurkan Jakarta Film Week (JFW) 2021 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari sektor industri kreatif. “Potensinya sangat besar untuk keuntungan bagi Jakarta,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya usai peluncuran JFW di Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Film merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif. Penyelenggara juga menyesuaikan JFW dengan kondisi saat ini yakni dengan mengadakan JFW baik secara langsung maupun virtual atau daring pada 18-21 November 2021.
JFW memutarkan berbagai genre film pendek dan panjang dari sineas lokal dan internasional yang rencananya diputar di bioskop dan secara virtual.
JFW juga hadir dengan berbagai program lain untuk mendukung sineas dan industri perfilman di antaranya lokakarya, eksebisi, hingga membangun jejaring komunitas film.
Pegiat film pemula juga dapat berpartisipasi dalam ajang festival film pertama itu dengan mendaftarkan proposal ide cerita dilengkapi tim produksi yang di antara tim tersebut berasal dari Jakarta.
Ia mengimbau bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam JFW dapat mengakses laman jakartafilmweek.com. “Dengan diinisiasi tahun ini, kami akan lanjutkan JFW pada tahun mendatang.”
Film menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta terbesar dari ekonomi kreatif. Berdasarkan laporan studi penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif DKI Jakarta yang dilaksanakan BPS DKI Jakarta pada 2018, PDRB ekonomi kreatif mencapai Rp 256,44 triliun.
Dari jumlah itu, film, animasi dan video tumbuh 9,65 persen atau sebesar Rp 919,47 miliar.
Baca: Pengunjung Bioskop Cuma 25 Persen, GPBSI: Kita Tanya yang Punya Film, Mau Nggak?