Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pengungsi Afghanistan di Megamendung Setelah Taliban Berkuasa

image-gnews
Aksi demo pengungsi Afghanistan  di depan kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Jakarta, Selasa 24 Agustus 2021. Dalam aksinya pengungsi menuntut kepeda pemerintah Indonesia terkait kejelasan status penempatan mereka. TEMPO/Subekti.
Aksi demo pengungsi Afghanistan di depan kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Jakarta, Selasa 24 Agustus 2021. Dalam aksinya pengungsi menuntut kepeda pemerintah Indonesia terkait kejelasan status penempatan mereka. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Sebelum Taliban menguasai Afghanistan, ternyata sudah banyak warga negaranya yang meninggalkan negara yang dilanda konflik tersebut. Seorang pengungsi asal Afghanistan yang kini tinggal di Megamendung, Kabupaten Bogor, bercerita bagaimana dia bisa keluar dari negara tersebut.

Khudad Ibrahimi, pengungsi Afghanistan asal Provinsi Parwan itu menyebut dirinya harus mengeluarkan kocek hingga seratus juta rupiah untuk bisa keluar dari tanah kelahirannya. 

"Kita bayar kalau dirupiahkan hingga seratus juta rupiah kepada biro jasa atau agen, supaya bisa keluar dari sana untuk mengungsi. Itu sudah termasuk biaya pembuatan paspor dan tiket perjalanan," kata Khudad kepada Tempo, Selasa 24 Agustus 2021.

Khudad berhasil keluar dari negaranya pasca konflik pemerintah dengan milisi Taliban pada tahun 2014. Kini dia tinggal di wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor bersama belasan imigran Afghanistan lainnya. 

Pria yang berprofesi sebagai guru bahasa itu menyebut untuk kebutuhan hidup selama tinggal di Indonesia atau negara transit sebelum sampai pada negara tujuan, dia bergantung pada kiriman dari sanak saudaranya yang masih tinggal di Afghanistan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dulu dikirimnya via Western Union, sejumlah uang untuk kebutuhan kami di sini. Tapi kini, setelah Taliban menguasai negara sepertinya kiriman itu akan sulit karena mereka memproteksi segala kegiatan yang ada kaitannya dengan dunia luar," kata pengungsi Afghanistan itu. 

M.A MURTADHO

Baca juga: Dua Pengungsi Asal Afghanistan Dipulangkan dari Rumah Lawan Covid-19 Tangsel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Hampir 1,9 Juta Warga Palestina di Gaza Mengungsi Sejak 7 Oktober

9 jam lalu

Seorang pria memegang jenazah seorang balita Palestina, akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 4 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB: Hampir 1,9 Juta Warga Palestina di Gaza Mengungsi Sejak 7 Oktober

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut lebih dari 80 persen populasi di Jalur Gaza telah mengungsi sejak 7 Oktober


Pemilu 2024, KPU Kabupaten Bogor Pekerjakan 2.400 Orang untuk Lipat Surat Suara

4 hari lalu

Petugas KPU berlatih melipat surat suara yang akan digunakan pada Pemilu 2024 di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 27 Juli 2023. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc)
Pemilu 2024, KPU Kabupaten Bogor Pekerjakan 2.400 Orang untuk Lipat Surat Suara

Kabupaten Bogor mempunyai jumlah pemilih terbanyak se-Indonesia pada Pemilu 2024.


Viral, Benarkah Bupati Bogor Tolak Jabat Tangan Dandim dan Danrem?

5 hari lalu

Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Viral, Benarkah Bupati Bogor Tolak Jabat Tangan Dandim dan Danrem?

Video viral Bupati Bogor enggan salami dua perwira TNI saat demo warga Parungpanjang terhadap operasional truk tambang pada Minggu 20 November 2023.


Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

9 hari lalu

Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

Diskriminasi terhadap etnis Rohingya membuat Rohingnya melarikan diri dari Myanmar dan dikenal sebagai boat people atau manusia perahu


Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

10 hari lalu

Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

Pengungsi Rohingya memilih berlabuh di Indonesia karena lebih mudah mendapat tempat tinggal.


Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

10 hari lalu

Pekerja mengeluarkan sisa-sisa kendaraan yang terbakar, menyusul kerusuhan pasca penikaman di sekolah yang menyebabkan beberapa anak-anak dan orang dewasa terluka, di Dublin, Irlandia 24 November 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

Polisi Irlandia pada Jumat 24 November 2023 mengatakan telah melakukan 34 penangkapan karena kerusuhan anti-imigran di Dublin semalam.


Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

12 hari lalu

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Kemenangan partai anti-Islam akan mengguncang politik Belanda setelah rekor masa jabatan Perdana Menteri Mark Rutte selama 13 tahun.


Masa Jabatan Bupati Bogor Berakhir Bulan Depan, Iwan Setiawan Sebut Bogor Seperti Amerika

13 hari lalu

Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Masa Jabatan Bupati Bogor Berakhir Bulan Depan, Iwan Setiawan Sebut Bogor Seperti Amerika

Bupati Bogor itu mengatakan Kabupaten Bogor masih masuk lima besar di antara 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.


Bupati Bogor Samakan Jam Operasional Truk Tambang dengan Kabupaten Tangerang, untuk Atasi Penumpukan

14 hari lalu

Penambang menaikkan pasir ke dalam bak truk di aliran Kali Woro lereng Gunung Merapi, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (23/5/2018). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Bupati Bogor Samakan Jam Operasional Truk Tambang dengan Kabupaten Tangerang, untuk Atasi Penumpukan

Bupati Bogor mengatakan selama ini perbedaan terlalu jomplang, sehingga terjadi penumpukan truk tambang yang sering dikeluhkan warga.


Israel Serang Sekolah PBB, UNRWA: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

16 hari lalu

Seorang anak perempuan Palestian barada di depan sekolah UNRWA saat menunggu masuk kelas pada hari pertama masuk sekolah di kota Gaza. 29 Agustus 2018.  AP
Israel Serang Sekolah PBB, UNRWA: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

Meskipun terjadi serangan terhadap gedung-gedungnya, UNRWA tidak berniat meninggalkan Gaza.