TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate/BOR rumah sakit Covid-19 di Jakarta kini sudah 22 persen.
"Bisa dilihat bahwa pergerakan BOR di Jakarta memang sudah semakin rendah," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Menurut Anies dari 8.745 tempat tidur isolasi, kini yang digunakan pasien Covid-19 hanya 1.896 tempat tidur. Begitu pula dengan keterisian tempat tidur ICU. Kini ICU yang terpakai sebanyak 586 tempat tidur dari 1.468 tempat tidur yang ada.
Menurut Anies, sekitar 24 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan saat ii bukanlah warga DKI Jakarta. "Karena setiap ada kapasitas rumah sakit kita itu sekitar 24 sampai 30 persen adalah warga luar Jakarta dari angka BOR kita. Jadi warga Jakarta (yang dirawat) di bawah 22 persen," kata Anies.
Rendahnya keterisian tempat tidur ini jadi salah satu indikator penurunan status PPKM di Jakarta yang sebelumnya adalah level 4 kini menjadi level 3.
"Penurunan level sudah ada ukurannya. Misalnya BOR nya, mobilitas, kasus baru. Jadi sudah ada kriterianya dan dari situ bisa kita lihat dengan objektif," ujar Anies.
Sebelumnya Anies Baswedan juga telah menerbitkan aturan baru soal penerapan PPKM Level 3 di Ibu Kota. "Kita mengalami penurunan level 4 menjadi level 3 ini adalah kabar baik, tetapi bukan berarti kita boleh abai. Protokol kesehatan adalah hal yang wajib dilakukan. Jangan kendor agar kondisi Jakarta terus membaik dan tidak kembali ke masa darurat seperti sebelumnya," ujar dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, BOR Rumah Sakit Rujukan di Kabupaten Bekasi 30 Persen