TEMPO.CO, Bandung—Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Herry Antasari mengakui kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak akhir pekan ini di luar perkiraan. “Kami tidak memperkirakan akan ada lonjakan sampai terjadi kemacetan,” kata dia, Ahad, 29 Agustus 2021.
Herry mengatakan, lonjakan kunjungan menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor akhir pekan ini diduga akibat euforia warga berbarengan dengan turunnya status PPKM di sejumlah daerah. Sejumlah daerah di Jawa Barat, diantaranya di kawasan Bodebek turun status menjadi PPKM Level 3.
“Mungkin juga dikarenakan euforia masyarakat yang sudah terlalu lama melaksanakan PPKM diam di rumah. Ketika ada berita sebagian wilayah di Jawa Barat turun levelnya, dan sebagian membuka daerah wisatanya, kemudian terjadi penumpukan pada satu waktu,” kata Herry.
Ia mengatakan, kondisi tersebut akan diantisipasi. “Secara parsial kami akan melaksanakan sesuai tupoksinya, ketika ada indikasi kepadatan mobiltias kami akan ada penebalan-penebalan tugas, penebalan pasukan, dan lain sebagainya,” kata dia.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan agar warga tidak euforia dengan turunnya status PPKM. “Tetap waspada, jangan nanti ditikung oleh kedaruratan berikutnya karena kitanya lengah,” kata dia, Jumat, 29 Agustus 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, masih ada 4 daerah dengan status PPKM Level 4 di Jawa Barat yakni Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi, serta Kota Cirebon. Sisanya ada 19 daerah dalam status PPKM Level 3, dan 4 daerah dalam status PPKM Level 2.
Kawasan Puncak Kabupaten Bogor hari ini dibanjiri pelancong sehingga membuat jalan menuju arah kebun teh di Cisarua macet dan cenderung berhenti. Padahal saat ini, Kabupaten Bogor masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3.
AHMAD FIKRI