TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim pengambilan air tanah di DKI Jakarta kini telah berkurang. Karena itu, kata dia, titik penurunan muka tanah atau land subsidence di DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pengurangan.
"Jika kita sadari dalam beberapa tahun terakhir ini, permukaan tanah yang dulunya ada lebih dari 20 titik, sekarang hanya menjadi lima titik," kata Anies dalam diskusi Pelayanan Merata Air Minum Jakarta di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Pengambilan air tanah berkurang, karena kata Anies pengalihan ke pipanisasi air bersih di Jakarta serta distribusi air dengan menggunakan kios air bersih dan mobil air bersih di Jakarta.
"Ini menunjukkan kegiatan pengambilan air tanah berkurang, karena sudah ada pasokan air dari tempat lain melalui program dari PAM Jaya tersebut," kata Anies.
Anies mengatakan, banyaknya masyarakat yang beralih dari penggunaan air tanah tak lepas dari subsidi yang diberikan Pemprov DKI. Subsidi, kata Anies, akan menekan biaya rumah tangga karena tidak semua orang di Jakarta mampu memenuhi hak dasarnya dalam mendapatkan air bersih.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Subsidi Air Bersih Solusi Jangka Pendek