TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta bakal memantau kesehatan anak yang tidak bisa mengikuti sekolah tatap muka atau sedang dalam kondisi tidak sehat. Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana mengatakan, pemantauan itu dilakukan setelah disarankan koleganya di Dinas Kesehatan DKI.
"Jadi siswanya harus dicari kalau tidak hadir," kata dia dalam diskusi daring, Rabu, 1 September 2021.
Pemerintah DKI telah memulai sekolah tatap muka pada Senin, 30 Agustus 2021. Sebanyak 610 sekolah dari jenjang PAUD, SD, SMP, serta SMA diizinkan ikut sistem pembelajaran tatap muka (PTM).
Kebijakan ini dimuat dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap 1 pada Masa PPKM yang ditandatangani pada 27 Agustus 2021.
DKI, Nahdiana mengklaim, sudah siap menggelar sekolah tatap muka. Sebab, pihaknya sudah menguji coba sistem PTM di beberapa sekolah pada April dan Juni 2021.
Melonjaknya kasus Covid-19 membuat uji coba ini terhenti. Hingga akhirnya pemerintah pusat telah mengizinkan sekolah tatap muka pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini.
Nahdiana melanjutkan akan ada petugas yang turun ke lapangan untuk pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan PTM, di luar Satuan Tugas Covid-19. Dinas mengeluarkan surat tugas kepada mereka untuk mendampingi sekolah-sekolah.
"Jadi kami punya laporan tersendiri sekolah-sekolah secara berjenjang," ucap dia.
Menurut dia, sekolah tatap muka harus dimulai, meski membutuhkan kerja yang lebih detail dan kompleks. Kekurangan pelaksanaan sekolah tatap muka nantinya akan disempurnakan.
Baca juga: Ada Kerumunan Orang Tua Saat Sekolah Tatap Muka, DKI: Diatur Soal Penjemputan