TEMPO.CO, Jakarta- Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana membuka sekolah tatap muka selama lima hari dalam satu pekan. Rencana ini akan dilakukan pada pekan ketiga September 2021.
Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah mengatakan, meski tiap hari masuk kecuali Sabtu-Minggu, murid yang datang ke sekolah akan diselang-seling.
"Tetap belajar tatap mukanya diselang-seling," kata Taga saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis, 2 September 2021.
Saat dibuka setiap hari nanti, sekolah akan mengatur siswa kelas berapa masuk di hari apa. Misalkan pada tingkat Sekolah Dasar (SD), pada hari Senin yang datang ke sekolah adalah murid kelas 1 dan 4, sementara sisanya belajar secara daring.
Sejumlah murid kelas dasar mengikuti pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SD Negeri Manggarai 01, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Pemprov DKI Jakarta resmi membuka sekolah tatap muka terbatas mulai 30 Agustus 2021 dan diikuti oleh 610 sekolah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Keesokan harinya, yang masuk adalah kelas 2 dan 5, dan seterusnya. Pola itu berbeda dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang sekarang diterapkan, di mana murid hanya datang ke sekolah pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Sedangkan pada hari Selasa dan Kamis tidak ada belajar tatap muka guna melakukan penyemprotan disinfektan. Meski begitu, rencana pembukaan sekolah setiap hari itu akan melihat evaluasi dari 2 pekan pembelajaran terbatas yang berlangsung sejak 30 Agustus 2021.
Sejauh ini baru 610 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Menurut Taga, Dinas Pendidikan menargetkan penambahan 890 sekolah lagi. Sehingga, pada pertengahan September ada 1.500 sekolah yang melaksanakan sekolah tatap muka. "Asesmennya selesai hari ini, nanti direkap lalu diajukan sebagai peserta pelatihan selama dua pekan," tutur dia.
Baca juga: DKI Bakal Pantau Kesehatan Anak yang Tak Bisa Ikut Sekolah Tatap Muka
ADAM PRIREZA