TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak para demonstran penolak Formula E untuk mengecek tujuan dan dampak positif dari rencana balap mobil listrik internasional itu. Dia menganggap warga tak bisa serta-merta menolak Formula E.
"Jadi tidak bisa sekarang sekadar menolak sekalipun itu hak siapapun warga (untuk demo)," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 3 September 2021.
Siang tadi sejumlah orang menggelar aksi tolak Formula E di Balai Kota. Mereka membawa spanduk-spanduk penolakan Formula E di Ibu Kota.
Deretan karangan bunga yang dikirim setelah wacana interpelasi terhadap Anies Baswedan di Halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat, 3 September 2021. Sejumlah karangan mengatasnamakan sejumlah komunitas dengan nama unik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Riza Patria tak mempersoalkan sikap warga yang memilih demo. Menurut dia, warga berhak menggelar demo. Dia menghormati pendapat warga yang setuju dan tidak setuju dengan Formula E.
"Dalam demokrasi ini ada yang pro dan kontra biasa," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Dia melanjutkan apa yang diputuskan pemerintah DKI telah melewati mekanisme dan aturan yang berlaku. "Sejauh itu sudah dipenuhi, ya kami jalan," ujar dia.
Ajang Formula E yang digagas Gubernur Anies Baswedan itu kini mendapat ganjalan. Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI tengah menggalang dukungan untuk mengajukan interpelasi ke Anies soal penyelenggaraan balap mobil listrik itu. Adapun Anies menargetkan Formula E bisa digelar pada 2022.