TEMPO.CO, Bogor – Bupati Bogor Ade Yasin akan membentuk tim investigasi peristiwa banjir bandang akibat luapan Sungai Cidurian di wilayah bagian barat kabupaten itu. Ade cukup heran lantaran banjir bandang terjadi padahal hujan tak begitu lebat.
“Ini perlu investigasi lebih lanjut, karena penyebab banjir bandang yang terjadi kemarin. Saya menilai perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Nanti akan saya tugaskan BPBD dan Badan Geospasial melakukannya, dilihat penyebabnya apa. Karena kalau penyebabnya hujan, intensitasnya tidak besar,” kata Ade Yasin saat meninjau langsung lokasi di Jasinga, Selasa 7 September 2021.
Bupati Bogor Ade Yasin memeriksa hasil rapid test antigen wisatawan yang hendak masuk ke Bogor di pos Simpang Gadog pada Jumat, 12 Februari 2021. Foto: Pemerintah Kabupaten Bogor
Ade tidak ingin kejadian bencana ini terus terulang. Apalagi akibat banjir bandang itu mengakibatkan dua rumah rusak berat dan beberapa rumah lainnya rusak ringan.
Ia pun meminta kepada pemerintah kecamatan dan desa merelokasi sementara warganya yang tinggal di bantaran sungai. “Setelah ini kami cari solusinya, kami tidak ingin kejadian ini terus terulang,” kata Ade Yasin.
Kejadian banjir bandang akibat luapan Sungai Cidurian, bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada awal tahun 2020 banjir bandang Cidurian disertai longsor terjadi di empat Kecamatan wilayah Kabupaten Bogor bagian barat. Bahkan, bencana 2020 dijadikan bencana nasional karena ratusan kepala keluarga mengungsi dan ribuan jiwa mengungsi. Bahkan hingga saat ini, korban bencana tahun 2020 masih tinggal di hunian sementara pascabencana itu.
Baca juga: Korban Banjir Bandang Sungai Cidurian Bogor Jilid 1: Kami Trauma, Kami Takut
M.A MURTADHO