TEMPO.CO, Bogor – Mengantisipasi risiko banjir bandang Sungai Cidurian terulang lagi, Pemerintah Kabupaten Bogor akan membangun tanggul atau bendungan untuk mereduksi debit air. Dengan bendungan tersebut, Sungai Cidurian tidak akan meluap jika hujan deras seperti pada Senin lalu.
Pada saat meninjau lokasi rumah terdampak banjir bandang di Jasinga, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan pembangunan bendungan itu wajib direalisasikan. Sungai Cidurian juga pernah meluap pada awal 2020. Warga di Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga di bantaran Sungai Cidurian terancam banjir bila sungai kembali meluap.
“Ini adalah aliran sungai baru, saking banyaknya air yang tidak tertampung. Seharusnya aliran ini, tidak ke sini. Sehingga perlu dilakukan perbaikan bendungan yang ada, serta membangun bendungan yang baru,” kata Ade Yasin di Jasinga, Selasa, 7 September 2021.
Ade Yasin mengatakan, rencana pembangunan bendungan itu sudah ada usai banjir Sungai Cidurian yang pertama pada 2020. Ade menyebut, saat ini proses dan tahapan rencana pembangunan bendungan itu sudah sampai pada tahap lelang.
Banjir bandang. ANTARA
“Insya Allah, tahun ini bakal segera terealisasi dan tahapannya naik ke tahap pembangunan,” kata Ade Yasin.
Pantauan di lokasi banjir, beberapa rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Bahkan fasilitas umum dan ruko serta lahan persawahan warga ikut terseret dan terkikis terbawa arus sungai Cidangdeur, anak sungai Cidurian yang melintas di Desa Kalong Sawah, Jasinga, Kabupaten Bogor.
Seorang warga Jasinga, Budi Hariman, mengatakan banjir bandang tiba pukul 17.50 atau menjelang salat maghrib. Saat aliran sungai mulai mengeruh dan meninggi, banyak warga sudah mengungsi ke fasilitas umum seperti sekolah dan masjid. "Sebelumnya emang hujan dulu, warga pun waspada,” kata Budi.
M.A MURTADHO
Baca juga: Bupati Bogor Bentuk Tim Investigasi Banjir Bandang Sungai Cidurian