TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor, Ade Yasin meminta pemerintah pusat mengkaji aturan secara komprehensif untuk wilayah Puncak. Permintaan itu disampaikan setelah Ade Yasin menerima aspirasi dari paguyuban Puncak Ngahiji ihwal evaluasi penerapan sistem ganjil genap.
"Jangan sampai berganti aturan tapi tidak berdampak apa-apa. Jadi harus punya dampak yang signifikan. Kita juga harus memikirkan masyarakat di Puncak, karena di sana kan ada potensi ekonomi, pariwisata dan lainnya,” ucap Ade secara tertulis, Rabu, 8 September 2021.
Saat mendengar aspirasi dari Puncak Ngahiji itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi dan sejumlah pejabat lain turut hadir. Pertemuan berlangsung di Aula Pendopo Bupati Bogor.
Ade Yasin mengatakan aturan untuk kawasan Puncak nantinya harus berjalan bersamaan dengan kepentingan masyarakat sekitar. Dalam menyusun aturan itu, warga sekitar disebut akan dilibatkan.
Menurut Ade Yasin, sistem buka tutup yang sebelumnya diberlakukan untuk wilayah Puncak sudah tidak efektif lagi untuk menanggulangi kemacetan. Karena itu, aturan baru dibutuhkan sebagai pengganti.
“Kita ingin nantinya, masyarakat dari luar Puncak tetap bisa berwisata dengan nyaman, warga Puncak tidak terganggu, lalu lintas lancar," kata Ade Yasin.
BACA: Puji Ganjil Genap di Puncak, Luhut: Kendalikan Euforia
M YUSUF MANURUNG