Jakarta - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mukti Juharsa mengatakan sindikat pengedar sabu asal Iran yang membuat pabrik di Jakarta dan Tangerang, memiliki teknik khusus untuk menyelundupkan bahan baku sabu ke Indonesia. Mereka mengirimkan bahan baku itu melalui pesawat terbang dan membungkusnya menggunakan bahan tebal.
"Tidak terdeteksi oleh X-Ray bandara. Ini murni pengungkapan dari bawah, bukan lagi pengungkapan dari X-Ray," kata Mukti di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis, 9 September 2021. Polisi mengetahui adanya sindikat Iran ini mulai dari kurir, pengedar, hingga ke sindikat.
Bahan sabu dikirimkan dalam bentuk gel dengan kadar metafetamine 80 persen. Dalam satu kali pengiriman, sindikat ini mengirimkan bahan baku sabu hingga seberat 65 kilogram. Untuk menghindari kecurigaan petugas, kedua tersangka mengklamufasekan bahan baku sabu itu sebagai makanan.
Kepala Sub Direktorat Narkoba Bea Cukai Tery mengatakan akan bekerja sama dengan instansi lain seperti Imigrasi, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Polri dalam menggagalkan peredaran narkoba. Sebab, modus para sindikat sabu kini semakin canggih untuk mengecoh petugas.
"Kalau hanya diungkap oleh mesin X-Ray, tidak bisa sampai kepada aktor yang menjadi intelektual," kata Tery
Penggerebekan pabrik sabu ini dilakukan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat, 3 September 2021. Dari penggerebekan itu polisi menangkap dua orang Iran, BF dan SF yang masing-masing berusia 31 tahun.
Saat digrebek, polisi menemukan banyak alat memasak sabu seperti panci, kompor, corong, gelas takar, timbangan, dan sabu seberat 4,7 kilogram senilai Rp7,5 miliar. Kelompok ini diperkirakan sudah mengoperasikan pabrik sabu sejak tahun 2019.
Kini polisi masih mendalami sindikat sabu asal Timur Tengah ini. Yusri mengatakan kedua tersangka dijerat dengan Pasal 113 ayat (2) Subsider Pasal 114 ayat (2) Subsider Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Baca: Polisi Sebut Pabrik Sabu WNA Iran di Karawaci Pakai Modus Baru